Walau Cadev Terkuras Rp 150 T, BI Tak Segan Intervensi

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
03 August 2018 14:44
Bank Indonesia (BI) menegaskan tak segan-segan melakukan intervensi, meskipun cadangan devisa terkuras dalam.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menegaskan tak segan-segan melakukan intervensi, meskipun cadangan devisa sepanjang tahun berjalan sudah terkuras hingga Rp 150,5 triliun.

Hal tersebut ditegaskan Gubernur BI Perry Warjiyo di kompleks BI, Jumat (3/8/2018). Bank sentral menegaskan, tidak akan membiarkan rupiah tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya.

"Kami akan memastikan nilai tukar rupiah stabiil, dan tidak akan segan-segan dalam jangka pendek menstabilisasi, khususnya nilai tukar," kata Perry.

"Kami tidak akan segan-segan melakukan intervensi untuk melakukan stabilisasi terhadap nilai tukar. Koordinasi akan tetap intens," jelasnya.

Pada hari ini, nilai tukar rupiah masih bergerak melemah terhadap dolar AS. Pada pukul 13:00 WIB, US$ di pasar spot ditransaksikan pada Rp 14.490/US$, melemah 0,14% dari penutupan perdagangan kemarin.

Namun, bank sentral menilai, pelemahan rupiah masih relatif wajar. Apalagi jika dibandingkan dengan pelemahan mata uang negara lain, depresiasi rupiah masih lebih terkendali.

"Nilai tukar relatif stabil. Rupiah melemah wajar, karena masih ada yang lebih negatif seperti Brasil, Turki," katanya.

Maka dari itu, stance (sikap) kebijakan yang ditempuh bank sentral ke depan akan tetap bias ketat (hawkish). Hal tersebut, merupakan bagian dari upaya BI menjaga pasar keuangan domestik tetap menarik.

"Stance kami tetap sasarannya, adalah bagaimana membuat pasar keuangan kita memberikan daya tarik bagi investor asing," tegasnya.

Sebagai informasi, cadangan devisa memang terus terkuras untuk menahan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Sejak awal tahun hingga Juni 2018, cadangan devisa telah terkuras US$ 10,4 miliar.



(dru) Next Article Gegara Bayar Utang, Tren Rekor Cadangan Devisa RI Terhenti

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular