
Dihantui Risiko Perang Dagang, IHSG Berani Dibuka Naik Tipis
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
03 August 2018 09:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik tipis 0,05% ke level 6.014,99. Penguatan IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia lainnya yang sebelumnya juga dibuka menguat: indeks Nikkei naik 0,32%, indeks Hang Seng naik 0,13%, indeks Strait Times naik 0,43%, dan indeks Kospi naik 0,36%.
Wall Street yang ditutup cenderung positif pada dini hari tadi telah memberikan kepercayaan diri bagi investor untuk berburu di pasar saham: indeks Dow Jones melemah tipis 0,03%, indeks S&P 500 menguat 0,49%, dan indeks Nasdaq melesat 1,36%.
Kinerja Wall Street ditopang oleh harga saham Apple yang melejit hingga 2,92%. Kapitalisasi pasar Apple pun telah resmi menembuh angka US$ 1 triliun, menjadikannya perusahaan pertama di dunia yang mampu menorehkan catatan tersebut.
Di sisi lain, risiko perang dagang antara AS dan China masih menghantui jalannya perdagangan. Di tengah ancaman AS, China tidak menunjukkan sikap gentar. "Kami menyarankan AS memperbaiki sikap mereka dan tidak lagi melakukan pemerasan. Itu tidak akan berhasil," tegas Geng Shuang, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, dikutip dari Reuters.
"Kami berharap mereka yang terlibat dalam penyusunan kebijakan perdagangan di AS untuk tetap tenang. Dengarkanlah suara konsumen AS dan komunitas internasional," tutur Wang Yi, Anggota Dewan Negara China, masih mengutip Reuters.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah meminta pejabat tinggi bidang perdagangan untuk mempertimbangkan menaikkan bea masuk terhadap produk China senilai US$200 miliar (Rp 2.889 triliun) menjadi 25%, dari yang sebelumnya direncanakan hanya sebesar 10%, menurut pengumuman Kantor Perwakilan Perdagangan AS pada hari Rabu (1/8/2018).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article IHSG Berpotensi Lanjutkan Reli Positif Karena Damai AS-China
Wall Street yang ditutup cenderung positif pada dini hari tadi telah memberikan kepercayaan diri bagi investor untuk berburu di pasar saham: indeks Dow Jones melemah tipis 0,03%, indeks S&P 500 menguat 0,49%, dan indeks Nasdaq melesat 1,36%.
Kinerja Wall Street ditopang oleh harga saham Apple yang melejit hingga 2,92%. Kapitalisasi pasar Apple pun telah resmi menembuh angka US$ 1 triliun, menjadikannya perusahaan pertama di dunia yang mampu menorehkan catatan tersebut.
"Kami berharap mereka yang terlibat dalam penyusunan kebijakan perdagangan di AS untuk tetap tenang. Dengarkanlah suara konsumen AS dan komunitas internasional," tutur Wang Yi, Anggota Dewan Negara China, masih mengutip Reuters.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah meminta pejabat tinggi bidang perdagangan untuk mempertimbangkan menaikkan bea masuk terhadap produk China senilai US$200 miliar (Rp 2.889 triliun) menjadi 25%, dari yang sebelumnya direncanakan hanya sebesar 10%, menurut pengumuman Kantor Perwakilan Perdagangan AS pada hari Rabu (1/8/2018).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article IHSG Berpotensi Lanjutkan Reli Positif Karena Damai AS-China
Most Popular