Jokowi Ngotot Terapkan B20, Simak Saham-saham CPO

Monica Wareza, CNBC Indonesia
03 August 2018 08:51
Faktor ini menyebabkan pergerakan indeks kemarin masih cenderung melemah meski asing sudah mulai mencatatkan beli bersih (net buy).
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku pasar masih mencermati sentimen-sentimen dari dalam maupun luar negeri untuk kembali memilih portofolio investasinya di saham. Faktor ini menyebabkan pergerakan indeks kemarin masih cenderung melemah meski asing sudah mulai mencatatkan beli bersih (net buy).

Terlepas dari sentimen eksternal yang cenderung masih terfokus pada perang dagang antara Amerika Serikat dan China terkait tarif dagang.Dimaba pelaku pasar justru lebih mencermati sentimen dari dalam negeri.

Sementara itu dari dalam negeri ada berita gembira, pemerintah menerapkan wajib bauran CPO sebanyak 20% terhadap solar (B20) pada September 2018. Kebijakan ini berpotensi meningkatkan permintaan CPO dan mendongkrak proftabilitas dari para emiten.

Hal ini berdampk positif pada emiten CPO, yang meski masih diliputi dengan sentimen negatif rendahnya harga minyak sawit namun diberikan angin segar dengan adanya kebijakan pemerintah.

Kemarin, saham-saham emiten CPO mengalami penguatan. Seperti PT Astra Agro Lestari Tbk/AALI (+7,1%), PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk/LSIP (+8,53%), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk/SSMS (+2,85%), PT Salim Ivomas Pratama Tbk/SIMP (+3,33%), dan PT Tunas Baru Lampung Tbk/TBLA (+3,89%).

Untuk itu, pada perdagangan hari ini sektor ini layak untuk kembali dicermati pergerakannya.

Sementara itu Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada Juli 2018 terjadi inflasi sebesar 3,18% YoY, lebih rendah dari median konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 3,2% YoY.

Rendahnya inflasi mengindikasikan bahwa pelemahan nilai tukar yang terjadi sepanjang bulan Juli belum begitu mempengaruhi harga-harga barang dan jasa di dalam negeri, salah satunya karena intervensi pemerintah dalam menekan kenaikan harga bahan makanan.

Hal ini membuat pelaku pasar cenderung bermain aman di sektor konsumsi. Berdampak pada koreksi pada sejumlah saham emiten konsumsi, PT Inti Agri Resources Tbk/IIKP (-4,27%), PT Kalbe Farma Tbk/KLBF (-3,31%), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk/INDF (-0,39%).
(hps/hps) Next Article Ekonomi China Bangkit, Saatnya Mulai Pantau Saham CPO

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular