
Ulasan Teknikal
Sesi I Tertekan, IHSG Berpotensi Aman di Atas 6.000 Sesi II
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
02 August 2018 13:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi satu dengan pelemahan 11 poin (-0,19%) pada level 6.021, mengikuti pelemahan indeks global. Pada sesi kedua, kami masih memperkirakan koreksi menipis dan IHSG aman di atas level psikologis 6.000.
Bursa Amerika Serikat (AS) melemah, di mana Indeks Dow jones turun sebesar 0,32% dipengarahi oleh proyeksi penurunan data Purchasing Managers Index (PMI) yang dikeluarkan lembaga riset terkemuka ISM.
Dibuka dengan penguatan (gap up) sebanyak 6 poin (+0,1%) pada level 6.039 lebih tinggi dari penutupan IHSG kemarin di level 6.033, kemudian IHSG cenderung bergerak turun hingga mencapai level terendahnya pada pukul 11:25 WIB di level 6.015 (-0,3%).
Penurunan IHSG tersebut seiring dengan pelemahan rupiah terhadap dolar AS, Pada pukul 11:00 WIB hari ini, US$ 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 14.450 (-0,1%) dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Indeks sektor konsumer, industri dasar dan perdagangan menyumbang poin pelemahan bagi IHSG masing-masing 7,6 dan 5 poin. Investor asing masih membukukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 122 miliar di pasar reguler.
Total nilai transaksi bursa pada sesi pertama hari ini mencapai Rp 4 triliun atau lebih besar dibandingkan transaksi sesi satu kemarin pada Rp 3,67 triliun.
Bagaimana dengan pergerakan IHSG sesi dua? Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal sebagai berikut:
Pada sesi satu penjual (seller) cenderung menguasai pasar bursa hingga membuat IHSG melemah dan membentuk pola grafik lilin berputar (spinning) atau sinyal netral. Pada sesi ke-2 kami perkirakan IHSG cenderung menguat dan berpotensi menutup hari pada zona hijau.
Hal itu didukung oleh indikator teknikal rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), menunjukan IHSG pada posisi persilangan emas (golden cross) atau kecenderungan menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Menerka Nasib IHSG di Akhir Tahun, Kabar Baik atau Buruk?
Bursa Amerika Serikat (AS) melemah, di mana Indeks Dow jones turun sebesar 0,32% dipengarahi oleh proyeksi penurunan data Purchasing Managers Index (PMI) yang dikeluarkan lembaga riset terkemuka ISM.
Dibuka dengan penguatan (gap up) sebanyak 6 poin (+0,1%) pada level 6.039 lebih tinggi dari penutupan IHSG kemarin di level 6.033, kemudian IHSG cenderung bergerak turun hingga mencapai level terendahnya pada pukul 11:25 WIB di level 6.015 (-0,3%).
Indeks sektor konsumer, industri dasar dan perdagangan menyumbang poin pelemahan bagi IHSG masing-masing 7,6 dan 5 poin. Investor asing masih membukukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 122 miliar di pasar reguler.
Total nilai transaksi bursa pada sesi pertama hari ini mencapai Rp 4 triliun atau lebih besar dibandingkan transaksi sesi satu kemarin pada Rp 3,67 triliun.
Bagaimana dengan pergerakan IHSG sesi dua? Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal sebagai berikut:
![]() |
Hal itu didukung oleh indikator teknikal rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), menunjukan IHSG pada posisi persilangan emas (golden cross) atau kecenderungan menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Menerka Nasib IHSG di Akhir Tahun, Kabar Baik atau Buruk?
Most Popular