Lagi, SMF Terbitkan Produk Investasi EBA SP Senilai Rp 2 T

Irvin Avriano A. & Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 August 2018 12:56
Rencana penerbitan EBA-SP tersebut juga masih akan ditawarkan kepada investor institusi sehingga tidak keseluruhannya dipasarkan kepada nasabah ritel.
Foto: Monica Wareza
Jakarta, CNBC Indonesia  - PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) membuka peluang penerbitan efek beragun aset surat penyertaan (EBA-SP) senilai Rp 2 triliun pada akhir tahun ini, yang akan dijual kepada investor ritel. 

"Meskipun rencana sebesar itu, banyak juga pertimbangannya, dari mulai penyaluran pembiayaan kami, serapan pembiayaan, dan kebutuhan lain. Bisa akhir tahun ini atau awal tahun depan," ujar Direktur SMF Trisnadi Yulrisman kepada pers pagi ini. 

Menurut dia, rencana penerbitan EBA-SP tersebut juga masih akan ditawarkan kepada investor institusi sehingga tidak keseluruhannya dipasarkan kepada nasabah ritel. 

Dia menyatakan penjualan kepada investor ritel sudah dimulai hari ini, dengan peluncuran mekanisme transaksi EBA-SP untuk investor ritel dengan nilai minimal transaksi yang rendah, yaitu Rp 100.000. 

Menurut dia, transaksi ritel untuk EBA-SP yang baru dimulai sekarang dapat menjadi ranah sosialisasi sehingga memungkinkan mentransaksikan efek derivatif tersebut dalam jumlah yang kecil melalui mekanisme transaksi online layaknya saham dan obligasi ritel. 

EBA-SP adalah produk derivatif beraset dasar kredit pemilikan rumah (KPR) yang sudah 12 kali diterbitkan SMF bekerja sama dengan bank penyalur KPR. EBA-SP berbeda dengan KIK-EBA, yang sifatnya lebih luas karena dapat memanfaatkan surat berharga selain KPR untuk pembiayaan. 

Selain untuk KPR, KIK-EBA selama ini sudah dimanfaatkan untuk mensekuritisasi piutang usaha PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), pendapatan tiket pesawat PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), dan pendapatan jalan tol Jagorawi milik PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Dari 12 EBA-SP tersebut, mayoritas penerbitannya menggunakan aset dasar KPR dari PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dan satu kali menggunakan aset dasar KPR dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).



EBA Yang Masih Beredar
 Deskripsi Jumlah
Jatuh tempo
1EBA DANAREKSA BTN 03 - KPR KELAS ARp 88.14 miliar7-Jan-23
2EBA DANAREKSA BTN 04 - KPR KELAS A SERI A2Rp 147.06 miliar26-Feb-22
3EBA DANAREKSA BTN 05 - KPR KELAS A SERI A2Rp 428.46 miliar7-Sep-25
4EBA DNRK INDONESIA POWER PLN 1-PIUTANG USAHA KLS ARp 3.38 triliun19-Sep-22
5EBA MANDIRI GIAA01 - SB HAK ATAS PP TIKET KELAS ARp 1.8 triliun27-Jul-23
6EBA MNDR JSMR01-SB HAK ATAS PDPT TOL JAGORAWI KLS ARp 1.85 triliun30-Aug-22
7EBA-SP SMF-BTN01 KELAS ARp 54.97 miliar7-Mar-22
8EBA-SP SMF-BTN02 KELAS A SERI A1Rp 146.65 miliar7-Jun-27
9EBA-SP SMF-BTN02 KELAS A SERI A2Rp 475.14 miliar7-Jun-27
10EBA-SP SMF-BTN03 KELAS A SERI A1Rp 119.85 miliar7-Jul-29
11EBA-SP SMF-BTN03 KELAS A SERI A2Rp 582.22 miliar7-Jul-29
12EBA-SP SMF-BTN04 KELAS A SERI A1Rp 700 miliar7-May-29
13EBA-SP SMF-BTN04 KELAS A SERI A2Rp 1.12 triliun7-May-29
14EBA-SP SMF-BMRI01 KELAS A1Rp 47.99 miliar27-Oct-29
15EBA-SP SMF-BMRI01 KELAS A2Rp 258.49 miliar27-Oct-29
Sumber: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia  

Dari seluruh penerbitan tersebut, SMF turut menyerap sejumlah EBA-SP yang tidak dibeli investor.  

Peluncuran hari ini dilakukan SMF bekerja sama dengan PT BNI Sekuritas sebagai penyedia platform transaksi EBA-SP ritel memanfaatkan EBA-SP BTN 01 yang terbit Desember 2015 dan dimiliki SMF. Jumlah yang diritelkan sekarang sekitar Rp 40 miliar. 

Transaksi yang baru difasilitasi BNI Sekuritas itu dapat memanfaatkan aplikasi transaksi online eSmart milik sekuritas BUMN tersebut layaknya bertransaksi saham. Kedepan, Trisnadi menjelaskan bahwa BUMN pembiayaan sekunder perumahan tersebut juga membuka peluang kerja sama dengan sekuritas penyedia transaksi online lain untuk semakin mensosialisasikan transaksi ritel untuk EBA-SP tersebut.

Meskipun cara bertransaksi dilakukan seperti saham, jenis efek EBA-SP lebih mirip disandingkan dengan obligasi sehingga waktu penyelesaian transaksi (settlement) juga meniru obligasi yaitu satu hari setelah transaksi (t+1).

Waktu settlement transaksi saham saat ini masih memakan waktu tiga hari setelah transaksi (t+3), dan akan dipersingkat oleh otoritas bursa menjadi t+2 mulai 26 November 2018. 

Penerbitan EBA-SP Syariah
Menurut Trisnadi, perusahaan juga sedang menyiapkan penerbitan EBA-SP syariah yang akan memanfaatkan KPR bernafaskan syariah. Dia tidak menutup kemungkinan penerbitan itu akan menggunakan KPR syariah dari BTN yang kerap bekerja sama dengan perseroan, sehingga membuka peluang kordinasi dengan bank lain juga.

"Saat ini peraturannya sudah siap, kami sudah siap, jadi tinggal banknya saja siapa yang siap maka kami bantu penerbitan EBA-SP-nya," ujar Trisnadi tanpa menyebut nilai potensi penerbitan EBA-SP syariah tersebut. 

Dia juga menyatakan perusahaan siap memanfaatkan sisa komitmen penerbitan obligasi yang masih Rp 6 triliun hingga tahun depan. Pada acara pembukaan peluncuran EBA-SP ritel, Deputi Direktur Perizinan Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keuangan I Made Bagus Tirthayatra mengatakan sejak 2014-2018, nilai penerbitan EBA-SP mencapai Rp 14,2 triliun. Tahun ini, nilai penerbitan sudah mencapai Rp 3,9 triliun. 

"Kami memperhatikan ada tantanan untuk EBA. Pertama kurangnya awareness. Kedua kurangnya likuiditas. Kami dari OJK sangat mengapresiasi peluncuran EBA-SP ritel ini karena supaya efektif meningkatkan likuiditas EBA di pasar sekunder," ujarnya tanpa ingin diwawancarai lebih lanjut.

(hps) Next Article Pendanaan Baru, SMF Akan Rilis Obligasi Berkelanjutan Rp 21 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular