Jerome Powell Bisa Bawa Rupiah ke Rp 14.500/US$?

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
02 August 2018 11:03
Dolar AS kembali menunjukkan keperkasaannya terhadap sejumlah mata uang
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar AS kembali menunjukkan keperkasaannya terhadap sejumlah mata uang, tak terkecuali nilai tukar rupiah. Ada beberapa faktor yang menyebabkan greenback menguat.

Pertama, dari hasil rapat komite The Federal Reserve yang memutuskan untuk menahan bunga acuan di 1,75 - 2%. Namun Gubernur The Fed Jerome Powell harus memberikan petunjuk bahwa kenaikan bunga acuan akan semakin terbuka bulan depan.

Kedua, pernyataan Presiden Donald Trump yang kembali memanaskan isu perang dagang. AS dalam waktu dekat akan mengumumkan aturan tarif bea masuk terhadap importasi produk China sebesar 25%.

Hal ini, menyebabkan dolar AS perkasa, tak terkecuali terhadap rupiah. Pada Kamis (2/8/2018) pukul 11:00 WIB, US$ di pasar spot ditransaksikan Rp 14.450/US$.

Tak hanya melemah di pasar spot, mata uang Garuda di kurs acuan pun melemah, berada di level Rp 14.446/US$. Sejumlah perbankan nasional pun pada hari ini sudah mulai menjual dolar AS di level Rp 14.600/US$.

Lantas, apakah kedua faktor tersebut membawa pergerakan rupiah ke level Rp 14.500/US$?

Kalangan ekonom saat berbincang dengan CNBC, Kamis (2/8/2018) memandang, nilai tukar rupiah memang masih kemungkinan terlempar jauh dari fundamentalnya karena sejumlah tekanan eksternal.

Namun, pergerakan rupiah pada hari ini tidak akan berada pada level Rp 14.500/US$. Nilai tukar rupiah, sepanjang hari ini diperkirakan akan tetap berada di bawah level tersebut, ditopang faktor fundamental yang semakin solid.

"Saya kira masih Rp 14.440/US$ - Rp 14.470/US$ untuk hari ini," kata Kepala Ekonom BCA David Sumual.

Menurutnya, sentimen yang memengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah hanya berasal dari kembali memanasnya isu perang dagang yang dikhawatirkan akan kembali memicu bank sentral China melemahkan mata uangnya.

Hal senada turut dikemukakan Kepala Ekonom UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja. Menurutnya, nilai tukar rupiah tidak akan sampai ke level di atas Rp 14.400/US$, lantaran persepsi investor terhadap ekonomi nasional masih cukup positif.

"Kami lihat resiliensi ketahanan kita masih cukup baik. Ini murni dari eksternal. Rupiah saya kira hari ini berada di range Rp 14.440/US$ - Rp 14.470/US$," jelasnya.



(dru) Next Article Pukul 13:00 WIB: Rupiah Tetap di Rp 14.325/US$

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular