Analisis Teknikal

Kembali Di Atas 6000, IHSG Masih Simpan Energi Penguatan

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
02 August 2018 09:02
IHSG kemarin naik 96 poin (+1,63%) ke 6.033, membawanya kembali di atas level 6.000. Hari ini, penguatan itu berpeluang berlanjut.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia -  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin terapresiasi sebanyak 96 poin (+1,63%) ke level 6.033, membawanya kembali di atas level 6.000, membalik koreksi sehari sebelumnya sebesar 1,51%. Hari ini, energi penguatan itu berpeluang muncul kembali.

Kenaikan IHSG itu didorong oleh data positif seperti inflasi Juli yang hanya naik 0,25%, kenaikan kunjungan wisatawan asing sebesar 15%, dan pertumbuhan industri manufaktur sebesar 4,36% yang menunjukan bahwa ekonomi Indonesia cenderung kuat sehingga memperkuat optimisme pasar.

Secara teknikal IHSG hari ini berpotensi melanjutkan penguatan, Tim Riset CNBC Indonesia mengidentifikasi kemungkinan tersebut, dimulai dari penutupan IHSG yang membentuk pola bintang pagi (morning star) yang mengindikasikan pembalikan arah dengan tren cenderung naik.

Indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) memperkuat itu dengan membentuk pola persilangan emas (golden cross) yang mengindikasikan bahwa IHSG masih membuka peluang penguatan.
Kembali Di Atas 6000, IHSG Masih Lanjut MenguatSumber: Reuters
IHSG kemarin dibuka dengan penguatan (gap up) sebanyak 16 poin (+0,28%) pada level 5.952 lebih tinggi dari penutupan kemarin di level 5.936, kemudian IHSG cenderung bergerak naik hingga level tertingginya tercapai pada sesi satu pada pukul 12:00 WIB di level 6.005 (+1,16%).

Namun IHSG mengalami sedikit penurunan setelah harga tertinggi, sehingga sesi satu IHSG ditutup menguat 64 poin (+1,08%) pada level 6.000 dengan nilai transaksi  Rp 3,67 Triliun lebih kecil dibandingkan sesi kemarin sebesar Rp 4,79 triliun.

Memasuki sesi ke-2, IHSG kembali menguat dan mencapai level tertingginya pada pukul 15:26 WIB pada 6.034. kali ini investor asing yang mendorong IHSG dan membukukan beli bersih (net buy) Rp 675 miliar atau mengalami penambahan Rp 600 miliar di sesi 2.

Menguatnya data dalam negeri inflasi bulan Juli yang hanya naik 0,25%, Wisatawan asing naik 15%, pertumbuhan industri manufaktur sebanyak 4,36% menunjukan bahwa ekonomi dalam negeri tidak mengalami kendala bahkan cenderung bertumbuh sehingga menimbulkan optimisme pasar.

Kemarin investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) sebanyak Rp 210 miliar di pasar reguler. Dilihat dari sisi global, bursa utama AS rata - rata ditutup bervariatif diantaranya Indeks saham Dow Jones (-0,32%), S&P 500 (-0,10%) dan Nasdaq (+0,46%).

TIM RISET CNBC INDONESIA



(ags/ags) Next Article Menerka Nasib IHSG di Akhir Tahun, Kabar Baik atau Buruk?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular