AS Panaskan Lagi Perang Dagang, Bursa Asia Ditutup Bervariasi

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
01 August 2018 16:58
Pasca kompak dibuka di zona hijau, bursa saham utama kawasan Asia ditutup bervariasi.
Foto: REUTERS/Stringer
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca kompak dibuka di zona hijau, bursa saham utama kawasan Asia ditutup bervariasi: indeks Nikkei naik 0,86%, indeks Strait Times naik 0,27%, indeks Kospi naik 0,51%, indeks Shanghai turun 1,81%, dan indeks Hang Seng turun 0,85%.

Kembali memanasnya isu perang dagang antara AS dan China membuat investor bermain agak defensif dengan melepas instrumen berisiko seperti saham. Mengutip CNBC International, seorang sumber mengatakan bahwa AS berencana untuk mengenakan 25% tarif bagi barang-barang impor asal China senilai US$ 200 miliar. Kebijakan ini bisa diumumkan paling cepat pada hari ini.

Sebelumnya, tarif yang rencananya dikenakan hanyalah 10% dan menyasar barang-barang yang masuk dalam program Made in China 2025, sebuah rencana strategis Beijing untuk membuat China menjadi pemimpin industri-industri penting dunia, termasuk teknologi.

Keputusan AS ini jelas akan membuat panas kubu China dan mungkin akan semakin menjauhkan kedua pihak dari kesepakatan.

Padahal, sebelum berita ini beredar tersiar kabar bahwa Amerika Serikat (AS) dan China sedang mencoba membuka kembali negosiasi di bidang perdagangan, menurut laporan Bloomberg News yang dikutip CNBC International hari Selasa (31/7/2018).

Kabar tersebut mengatakan perwakilan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Wakil Perdana Menteri China Liu He sedang berbicara secara pribadi, menurut sumber-sumber yang mengetahui hal tersebut.

Mnuchin sempat menyatakan kepada CNBC International pekan lalu bahwa ada upaya lanjutan berupa beberapa pembicaraan diam-diam dengan China mengenai hubungan perdagangan dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu.

Di sisi lain, rilis data ekonomi pada hari ini cukup mendukung bagi bursa saham kawasan Asia. Manufacturing PMI China periode Juli diumumkan di level 50,8, sama dengan konsensus yang dihimpun oleh Reuters. Sementara itu, Manufacturing PMI Jepang untuk periode yang sama diumumkan di level 52,3, lebih tinggi dari capaian bulan Juni yang sebesar 51,6.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Kabar Baik China vs Buruk Dari Amerika, Bursa Asia Bervariasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular