
Inflasi Lebih Rendah dari Ekspektasi, IHSG Naik di Atas 6.000
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
01 August 2018 11:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil kembali ke level 6.000 pasca data inflasi periode Juli diumumkan lebih rendah dari ekspektasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada Juli 2018 terjadi inflasi sebesar 3,18% YoY, lebih rendah dari median konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 3,2% YoY.
Sebelum data tersebut diumumkan, IHSG diperdagangkan di level 5.985 (+0,82% dibandingkan penutupan kemarin, 31/7/2018). Kini, IHSG diperdagangkan di level 6.000,08 atau naik sebesar 1,07%.
Sejatinya, inflasi yang lebih rendah dari ekspektasi bisa diartikan sebagai lemahnya konsumsi masyarakat Indonesia. Namun, di sisi lain rendahnya inflasi bisa juga diinterpretasikan sebagai bukti bahwa pelemahan nilai tukar yang terjadi sepanjang bulan Juli belum begitu mempengaruhi harga-harga barang dan jasa di dalam negeri, salah satunya karena intervensi pemerintah dalam menekan kenaikan harga bahan makanan.
Sepanjang bulan Juli, inflasi bahan makanan tercatat sebesar 0,86% MoM, sementara inflasi makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau tercatat sebesar 0,45% MoM.
Seiring dengan rendahnya inflasi, kedepannya konsumsi masyarakat Indonesia diharapkan meningkat dan menopang laju perekonomian Indonesia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Ditopang Data Inflasi, IHSG Melesat 1,08%
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada Juli 2018 terjadi inflasi sebesar 3,18% YoY, lebih rendah dari median konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 3,2% YoY.
Sebelum data tersebut diumumkan, IHSG diperdagangkan di level 5.985 (+0,82% dibandingkan penutupan kemarin, 31/7/2018). Kini, IHSG diperdagangkan di level 6.000,08 atau naik sebesar 1,07%.
Sepanjang bulan Juli, inflasi bahan makanan tercatat sebesar 0,86% MoM, sementara inflasi makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau tercatat sebesar 0,45% MoM.
Seiring dengan rendahnya inflasi, kedepannya konsumsi masyarakat Indonesia diharapkan meningkat dan menopang laju perekonomian Indonesia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Ditopang Data Inflasi, IHSG Melesat 1,08%
Most Popular