Pengeluaran Konsumen AS Moncer, Dolar AS Makin Perkasa

Raditya Hanung Prakoswa, CNBC Indonesia
31 July 2018 20:35
Pengeluaran konsumen Amerika Serikat (AS) meningkat secara solid di bulan Juni.
Foto: REUTERS/Mike Segar
Jakarta, CNBC IndonesiaPengeluaran konsumen Amerika Serikat (AS) meningkat secara solid di bulan Juni seiring rumah tangga berbelanja lebih banyak di sektor restoran dan akomodasi. Hal ini lantas menjadi fondasi yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2018.

Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pengeluaran konsumen, yang mana berkontribusi sekitar 70% bagi aktivitas ekonomi AS, meningkat sebesar 0,4% secara bulanan (month-to-month/MtM) pada bulan Juni 2018. Data bulan Mei 2018 juga direvisi meningkat sebesar 0,5% MtM, dari sebelumnya hanya sebesar 0,2% MtM.

Pertumbuhan pengeluaran konsumen bulan Juni 2018 tersebut sama dengan ekspektasi pasar. Data ini juga sejalan dengan pertumbuhan komponen konsumsi di Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal II-2018 yang melesat menjadi 4% secara tahunan (year-on-year/YoY), dari sebelumnya sebesar 0,5% YoY pada kuartal I-2018.

Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi AS pada periode April-Juni 2018 tercatat sebesar 4,1% dibandingkan kuartal sebelumnya, hampir sebesar 2 kali lipat dari catatan 2,2% di periode Januari-Maret 2018. Pertumbuhan kuartal lalu itu menjadi yang tercepat dalam 4 tahun terakhir.

Pengeluaran Konsumen AS Solid, Dolar AS PerkasaFoto: Doc CNBC


Pengeluaran konsumen AS bulan lalu didorong oleh pengeluaran di restoran dan akomodasi. Pengeluaran pada barang tidak mengalami perubahan setelah meningkat sebesar 0,9% MtM pada bulan Mei 2018.

Sementara itu, pengeluaran di sektor jasa juga meningkat 0,6% MtM pada bulan Juni 2018, mampu lebih cepat dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,3% MtM.

Dari data lainnya, indeks Personal Consumption Expenditure (PCE) inti (mengecualikan komponen makanan bergejolak dan energi) naik 0,1% MtM pada bulan Juni 2018. Sedikit melambat dari pertumbuhan bulan Mei 2018 sebesar 0,2% MtM, namun sesuai dengan ekspektasi pasar.

Secara tahunan, indeks PCE inti tumbuh sebesar 1,9%, stabil secara tiga bulan berturut-turut. Sebagai informasi, indeks PCE inti adalah indikator yang digunakan The Federal Reserve/The Fed untuk mengukur inflasi. Pada bulan Maret 2018, indeks ini menyentuh angka 2% YoY, sesuai target The Fed, untuk pertama kalinya sejak Desember 2011.

The Fed akan mengumumkan suku bunga acuan pada hari Kamis (02/08/2018) dini hari Waktu Indonesia Barat (WIB). Bank sentral Negeri Paman Sam diprediksikan akan menahan suku bunga acuan pada edisi kali ini. Probabilitasnya mencapai 97% menurut CME Fedwatch.

Namun pada September 2018, pelaku pasar meyakini The Fed akan menaikkan suku bunga acuan. Untuk kenaikan 25 basis poin kemungkinannya 88,7% sementara kenaikan 50 basis poin kemungkinannya 2,7%. Investor memperkirakan The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan pada Desember, dengan probabilitas 63,2% untuk kenaikan 25 basis poin dan 5,3% untuk kenaikan 50 basis poin.

Dengan begitu, investor memperkirakan ada empat kali kenaikan suku bunga acuan sepanjang 2018. Lebih tinggi ketimbangan perkiraan sebelumnya yaitu tiga kali. Dengan pertumbuhan pengeluaran konsumen dan indeks PCE inti yang solid pada bulan lalu, peluang kenaikan suku bunga acuan AS yang semakin agresif pun makin terbuka lebar.

Merespon rilis data pengeluaran konsumen malam ini, Dollar Index, yang mencerminkan posisi greenback terhadap 6 mata uang utama dunia berbalik menguat sebesar 0,07% ke 94,39 hingga pukul 20.10 WIB. Padahal, sebelum data diumumkan, indeks ini melemah sebesar 0,06%.


(RHG/dru) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular