
Jokowi All Out Attack Selamatkan Rupiah
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
31 July 2018 12:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melemah. Depresiasi rupiah membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalihkan fokus kebijakan ke upaya penyelamatan mata uang Tanah Air.
Pada Selasa (31/7/2018) pukul 12:00 WIB, US$ 1 berada di Rp 14.412. Rupiah melemah 0,05% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Rupiah sempat menguat tipis kala pembukaan, yaitu di 0,03%. Namun setelah itu, rupiah bergerak melemah meski dalam rentang tipis.
Posisi terkuat rupiah pada perdagangan sampai siang ini ada di Rp 14.400/US$ yaitu kala pembukaan pasar. Sementara terlemahnya di Rp 14.422/US$.
Depresiasi hari ini membuat rupiah melemah 5,9% sejak awal tahun. Di antara mata uang utama Asia, hanya rupee India yang pelemahannya lebih dalam dari rupiah.
Tidak seperti Jepang atau China, depresiasi mata uang tidak menjadi berkah bagi Indonesia. Depresiasi rupiah tidak mendorong kinerja ekspor. Ini karena ekspor Indonesia masih didominasi komoditas, yang performanya lebih ditentukan oleh harga dan permintaan.
Sementara di pasar keuangan, depresiasi kurs juga membuat aset-aset berbasis rupiah jadi kurang seksi. Harga aset sulit naik jika mata uang cenderung melemah, sehingga investor pun cenderung menghindar.
Oleh karena itu, tidak heran pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menjadikan stabilitas rupiah sebagai prioritas utama. BI sudah menaikkan suku bunga acuan 100 basis poin dalam 3 bulan demi memancing arus modal asing agar bisa memperkuat rupiah.
Pemerintah pun tidak kalah tanggap. Jokowi sampai menggelar rapat khuss untuk upaya menyelematkan rupiah dan cadangan devisa nasional.
"Situasi negara saat ini butuh dolar. Saya nggak mau lagi bolak balik rapat tapi implementasi nggak berjalan baik," tegas Jokowi kala membuka rapat di Istana Bogor, hari ini.
Jokowi terlihat all out attack dalam upaya penyelamatan rupiah. Setidaknya ada dua langkah besar yang disebutkan Jokowi. Apa saja itu?
Pada Selasa (31/7/2018) pukul 12:00 WIB, US$ 1 berada di Rp 14.412. Rupiah melemah 0,05% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Rupiah sempat menguat tipis kala pembukaan, yaitu di 0,03%. Namun setelah itu, rupiah bergerak melemah meski dalam rentang tipis.
![]() |
Depresiasi hari ini membuat rupiah melemah 5,9% sejak awal tahun. Di antara mata uang utama Asia, hanya rupee India yang pelemahannya lebih dalam dari rupiah.
![]() |
Tidak seperti Jepang atau China, depresiasi mata uang tidak menjadi berkah bagi Indonesia. Depresiasi rupiah tidak mendorong kinerja ekspor. Ini karena ekspor Indonesia masih didominasi komoditas, yang performanya lebih ditentukan oleh harga dan permintaan.
Sementara di pasar keuangan, depresiasi kurs juga membuat aset-aset berbasis rupiah jadi kurang seksi. Harga aset sulit naik jika mata uang cenderung melemah, sehingga investor pun cenderung menghindar.
Oleh karena itu, tidak heran pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menjadikan stabilitas rupiah sebagai prioritas utama. BI sudah menaikkan suku bunga acuan 100 basis poin dalam 3 bulan demi memancing arus modal asing agar bisa memperkuat rupiah.
Pemerintah pun tidak kalah tanggap. Jokowi sampai menggelar rapat khuss untuk upaya menyelematkan rupiah dan cadangan devisa nasional.
"Situasi negara saat ini butuh dolar. Saya nggak mau lagi bolak balik rapat tapi implementasi nggak berjalan baik," tegas Jokowi kala membuka rapat di Istana Bogor, hari ini.
Jokowi terlihat all out attack dalam upaya penyelamatan rupiah. Setidaknya ada dua langkah besar yang disebutkan Jokowi. Apa saja itu?
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular