
Kinerja Keuangan Mengecewakan, TLKM Pimpin Pelemahan IHSG
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
31 July 2018 09:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menjadi motor utama pelemahan IHSG pada pagi hari ini. Hingga berita ini diturunkan, harga saham TLKM anjlok hingga 5,37% dan menyumbang 19 poin dari pelemahan IHSG yang sebesar 0,97% (58,5 poin).
Saham TLKM gencar dilepas investor lantaran kinerjanya yang sangat mengecewakan. Sepanjang kuartal-II 2018, perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp 2,96 triliun, sangat jauh dari rata-rata konsensus yang dihimpun oleh Reuters sebesar Rp 5,96 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, laba bersih TLKM anjlok hingga 45,4%.
Anjloknya laba bersih perusahaan salah satunya disebabkan oleh penjualan yang tak mencapai target. Sepanjang kuartal-II, penjualan TLKM tercatat sebesar Rp 33,03 triliun, lebih rendah dari ekspektasi yang sebesar 33,91 triliun.
Jika dilihat secara semesteran, TLKM mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 28,1% sepanjang semester I-2018 menjadi Rp 8,69 triliun. Pada semester-I 2017, laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp 12,1 triliun.
Padahal, pada periode tersebut perusahaan justru mencatatkan kenaikan penjualan meski tipis yakni sebesar 0,54% saja menjadi Rp 64,36 triliun, dari yang sebelumnya Rp 64,02 triliun.
Peningkatan beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi menjadi penyebab terkikisnya laba bersih perusahaan. Nilai beban operasi perseroan meningkat menjadi Rp 21,88 triliun, dari yang sebelumnya Rp 18,40 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Mitratel Ambil Alih Perusahaan Tower
Saham TLKM gencar dilepas investor lantaran kinerjanya yang sangat mengecewakan. Sepanjang kuartal-II 2018, perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp 2,96 triliun, sangat jauh dari rata-rata konsensus yang dihimpun oleh Reuters sebesar Rp 5,96 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, laba bersih TLKM anjlok hingga 45,4%.
Anjloknya laba bersih perusahaan salah satunya disebabkan oleh penjualan yang tak mencapai target. Sepanjang kuartal-II, penjualan TLKM tercatat sebesar Rp 33,03 triliun, lebih rendah dari ekspektasi yang sebesar 33,91 triliun.
Padahal, pada periode tersebut perusahaan justru mencatatkan kenaikan penjualan meski tipis yakni sebesar 0,54% saja menjadi Rp 64,36 triliun, dari yang sebelumnya Rp 64,02 triliun.
Peningkatan beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi menjadi penyebab terkikisnya laba bersih perusahaan. Nilai beban operasi perseroan meningkat menjadi Rp 21,88 triliun, dari yang sebelumnya Rp 18,40 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Mitratel Ambil Alih Perusahaan Tower
Most Popular