Saham BSD Anjlok 4%, Investor Kecewa Kinerja Kuartal II
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
30 July 2018 13:06
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) pada perdagangan hari ini terkoreksi dalam setelah perseroan melaporkan kinerja keuangan yang kurang memuaskan.
Hingga sesi I perdagangan, harga saham BSDE tercatat turun 4,03% ke level Rp 1.430/saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 16 miliar dengan total volume transaksi sebanyak 11,09 juta saham.
Penurunan laba bersih tersebut disebabkan oleh penurunan penjualan yang tercatat Rp 3,12 triliun atau turun 27,61% dari Rp 4,3 triliun pada Juni 2017. Hal ini erat kaitannya dengan penjualan properti yang dilakukan oleh BSDE.
Penurunan penjulaan tersebut juga membuat beban mengecil menjadi Rp 879,74 miliar pada Juni 2018 dari Rp 1,16 triliun pada Desember 2017.
(hps/wed) Next Article Semua Lini Tergerus, Laba BSDE Ambles 58% di Q1
Hingga sesi I perdagangan, harga saham BSDE tercatat turun 4,03% ke level Rp 1.430/saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 16 miliar dengan total volume transaksi sebanyak 11,09 juta saham.
Menurut riset Kresna Securities, kinerja BSDE memburuk karena beban bunga dan rugi valas yang menekan pendapatan perseroan. Arus kas operasi perusahaan yang senilari Rp 517 milair pada kuartal II-2Q18 tercatat terendah dalam 7 kuartal terakhir.
Perserotan tercatat membukukan beban bunga Rp 259,7 miliar pada periode tersebut, tertinggi dalam 2 tahun terakhir dan rugi valas sebanyak Rp 173,1 miliar, yang merupakan kelanjutan dari kerugian FX lainnya dalam 5 kuartal terakhir berturut-turut.
Kinerja laba bersih BSDE pada kuartal II-2018 anjlok dalam hingga 80% karena buruknya penjualan properti perseroan. Dalam laporan keuangan perseroan yang disampaikan perseroan ke Bursa Efek Indonesia, perseroan pada kuartal II-2018 tercatat membukukan laba bersih Rp 409,22 miliar. Perolehan tersebut turun 79,64% dibandingkan Juni 2017 yang sebesar Rp 2,01 triliun.Perserotan tercatat membukukan beban bunga Rp 259,7 miliar pada periode tersebut, tertinggi dalam 2 tahun terakhir dan rugi valas sebanyak Rp 173,1 miliar, yang merupakan kelanjutan dari kerugian FX lainnya dalam 5 kuartal terakhir berturut-turut.
Penurunan laba bersih tersebut disebabkan oleh penurunan penjualan yang tercatat Rp 3,12 triliun atau turun 27,61% dari Rp 4,3 triliun pada Juni 2017. Hal ini erat kaitannya dengan penjualan properti yang dilakukan oleh BSDE.
Penurunan penjulaan tersebut juga membuat beban mengecil menjadi Rp 879,74 miliar pada Juni 2018 dari Rp 1,16 triliun pada Desember 2017.
(hps/wed) Next Article Semua Lini Tergerus, Laba BSDE Ambles 58% di Q1
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular