
Analisis Teknikal
KRAS Kembali Bergejolak, Berpeluang Terus Menguat
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
27 July 2018 14:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) mengalami penguatan harga pada hari ini menyusul kabar positif pengecualian baja Indonesia dari perang dagang Amerika Serikat (AS). Secara teknikal, saham BUMN tersebut masih berpotensi menguat.
Sampai berita ini diturunkan saham KRAS naik 12 poin (+2,72%) ke Rp 452 per unit. Secara tahun berjalan (year to date/ytd) saham tersebut naik 9,13% atau masih lebih rendah dibandingkan kinerja indeks sektor industri dasar yang naik 13,6%.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, telah bertemu dengan Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross. Salah satu isu yang dibicarakan adalah ancaman Presiden AS, Donald Trump untuk mengenakan tarif 25% untuk baja dan 10% untuk aluminium dari Indonesia.
Enggar meminta Ross mengecualikan Indonesia dari pemberlakuan tarif tersebut. Merespons hal tersebut, Ross menyatakan pertimbangan positif akan diberikan jika produk Indonesia tersebut spesifik dan tidak diproduksi oleh industri dalam negeri AS.
Bagaimana pergerakan harga KRAS dilihat dari kaca mata analisis teknikal? Tim riset CNBC Indonesia merangkumnya sebagai berikut.
Dilihat dari pergerakan harganya, saham KRAS cenderung bergerak menyamping (sideways) dalam jangka menengah dengan titik penopang (support) pada harga Rp 400 per unit dan titik penghalang Rp 515 per unit.
Indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) memberikan sinyal membentuk pola persilangan emas (golden cross) yang mengindikasikan terbuka peluang penguatan.
Adapun indikator stochastic slow memberikan sinyal saham KRAS pada posisi netral.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Lolos Dari Kebangkrutan, Saham Krakatau Steel Layak Diburu?
Sampai berita ini diturunkan saham KRAS naik 12 poin (+2,72%) ke Rp 452 per unit. Secara tahun berjalan (year to date/ytd) saham tersebut naik 9,13% atau masih lebih rendah dibandingkan kinerja indeks sektor industri dasar yang naik 13,6%.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, telah bertemu dengan Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross. Salah satu isu yang dibicarakan adalah ancaman Presiden AS, Donald Trump untuk mengenakan tarif 25% untuk baja dan 10% untuk aluminium dari Indonesia.
Bagaimana pergerakan harga KRAS dilihat dari kaca mata analisis teknikal? Tim riset CNBC Indonesia merangkumnya sebagai berikut.
![]() |
Indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) memberikan sinyal membentuk pola persilangan emas (golden cross) yang mengindikasikan terbuka peluang penguatan.
Adapun indikator stochastic slow memberikan sinyal saham KRAS pada posisi netral.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Lolos Dari Kebangkrutan, Saham Krakatau Steel Layak Diburu?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular