
Internasional
Utang Pemerintah AS Berada di Level yang Mengkhawatirkan!
Roy Franedya, CNBC Indonesia
26 July 2018 18:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam berbagai indikator, prospek ekonomi Amerika Serikat (AS) cerah. Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) bisa lebih dari 4% pada kuartal II-2018, pengangguran ada di posisi terendah, dan upah terus meningkat.
Tapi satu ada satu masalah yang harus diberi perhatian: utang nasional AS.
Utang bruto pemerintah federal (gross federal debt) cukup besar mencapai US$2,12 triliun atau setara Rp 30.528 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.400). Para ekonom dan pembuat kebijakan mendesak pemerintah AS untuk mengatasi utang tersebut saat fondasi ekonomi kuat dan sebelum krisis berikutnya datang.
"Bahkan jika Anda berpikir bahwa utang publik tidak masalah bagi ekonomi, hal yang harus Anda akui adalah ketika ekonomi mengalami penurunan, pemerintah cenderung mengambil langkah signifikan jika utang setinggi saat ini, "kata Jared Bernstein pengamat di Center on Budget and Policy Priorities, seperti dilansir dari CNBC International, Kamis (26/7/2018).
Pada bulan Juni 2018, Kantor Anggaran Kongres memperkirakan utang federal yang dipegang oleh publik akan meningkat dari 78% dari PDB pada akhir tahun ini menjadi 96% pada 2028. Pesentase ini tertinggi sejak 1946.
Laporan itu menjadi alarm bagi utang yang tinggi dan meningkat karena pengeluaran yang tinggi dan pendapatan yang lebih rendah akan memiliki "konsekuensi negatif yang serius bagi anggaran dan bangsa."
"Ketika utang semakin tinggi, menjadi semakin sulit untuk merangsang ekonomi untuk mendorong pertumbuhan," kata Sonja Gibbs, direktur senior Capital Markets and Emerging Markets Policy Department of the Institute of International Finance kepada CNBC.
AS, tentu saja, bukan satu-satunya negara dengan tingkat utang setinggi langit. Pada bulan April, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) mengingatkan tentang kondisi utang global di mana rasio utang terhadap PDB negara maju berada pada level yang terus meningkat sejak Perang Dunia II.
Gibbs mengatakan mudah bagi investor untuk mengabaikan utang publik dalam jangka pendek.
"Orang-orang dapat menutup mata mereka terhadap masalah ini dan mengatakan itu tidak memengaruhi kesempatan investasi saya di sini dan sekarang," katanya.
Tetapi IMF memperingatkan bahwa sekarang adalah waktu bagi investor dan pembuat kebijakan untuk memperhatikan pertumbuhan utang, termasuk Amerika Serikat. IMF mengatakan revisi aturan pajak dan kesepakatan belanja negara dapat diartikan AS merupakan satu-satunya ekonomi negara maju di mana rasio utang terhadap PDB akan meningkat selama lima tahun ke depan.
(roy/prm) Next Article Google cs Dipajaki! AS Nego, Tunda Tarif Impor 6 Negara Ini
Tapi satu ada satu masalah yang harus diberi perhatian: utang nasional AS.
![]() |
Laporan itu menjadi alarm bagi utang yang tinggi dan meningkat karena pengeluaran yang tinggi dan pendapatan yang lebih rendah akan memiliki "konsekuensi negatif yang serius bagi anggaran dan bangsa."
"Ketika utang semakin tinggi, menjadi semakin sulit untuk merangsang ekonomi untuk mendorong pertumbuhan," kata Sonja Gibbs, direktur senior Capital Markets and Emerging Markets Policy Department of the Institute of International Finance kepada CNBC.
![]() |
Gibbs mengatakan mudah bagi investor untuk mengabaikan utang publik dalam jangka pendek.
"Orang-orang dapat menutup mata mereka terhadap masalah ini dan mengatakan itu tidak memengaruhi kesempatan investasi saya di sini dan sekarang," katanya.
![]() |
(roy/prm) Next Article Google cs Dipajaki! AS Nego, Tunda Tarif Impor 6 Negara Ini
Most Popular