
Walau Laba Rp 10 T, Kinerja Lini Bisnis Astra Ini Turun
Roy Franedya, CNBC Indonesia
26 July 2018 17:25

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan laba bersih Rp 10,38 triliun pada semester I-2018 atau naik 11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun anak usaha bidang Agribisnis, infrastruktur dan logistik dan properti mencatatkan penurunan laba.
Laba bersih dari segmen Agribisnis Grup turun sebesar 23% menjadi Rp 625 miliar. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang 79,7% sahamnya dimiliki Perseroan, melaporkan penurunan laba bersih 23% menjadi Rp784 miliar.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh pelemahan harga rata-rata minyak kelapa sawit sebesar 8% menjadi Rp 7.893/kg dibandingkan dengan semester pertama tahun 2017. Penurunan tersebut belum dapat diimbangi oleh kenaikan volume penjualan minyak kelapa sawit dan produk turunannya sebesar 19% menjadi 992.000 ton.
Segmen infrastruktur dan logistik Grup mencatat laba bersih Rp 4 miliar atau turun 96% dibandingkan dengan laba bersih Rp 110 miliar pada semester pertama tahun 2017. Kerugian awal dari beroperasinya jalan tol Cikopo-Palimanan yang diakuisisi pada semester pertama tahun 2017 dan baru beroperasinya tol Semarang-Solo, belum dapat diimbangi oleh meningkatnya laba dari tol Tangerang-Merak and PT Serasi Autoraya.
Total portofolio Grup pada bisnis jalan tol adalah 353 km, dimana sepanjang 269 km sudah beroperasi. PT Marga Mandalasakti (MMS), perusahaan operator jalan tol Tangerang-Merak sepanjang 72,5km, berhasil meningkatkan pendapatannya sebesar 12% menjadi Rp 516 miliar.
Sedangkan jalan tol Jombang-Mojokerto sepanjang 40,5 km yang telah beroperasi pada September 2017 sepanjang 39,6 km, mencatat pendapatan sebesar Rp 97 miliar pada semester pertama tahun 2018. Pendapatan jalan tol Cikopo-Palimanan sepanjang 116,8 km meningkat sebesar 13% menjadi Rp 686 miliar.
Laba bersih PT Serasi Autoraya (SERA) meningkat sebesar 39% menjadi Rp 111 miliar, terutama disebabkan oleh meningkatnya marjin bisnis leasing dan rental mobil. Jumlah kontrak sewa kendaraan SERA mengalami kenaikan 4% menjadi 24.000 unit.
Segmen properti Grup melaporkan laba bersih sebesar Rp 48 miliar atau turun 29% dibandingkan dengan laba bersih sebesar Rp 68 miliar pada tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh rendahnya penerimaan laba yang diakui dari pengembangan proyek Anandamaya Residences, hal ini mencerminkan tingkat persentase penyelesaian proyek yang semakin mengecil pada tahap akhir konstruksi.
Pada April 2018, PT Astra Land Indonesia (ALI), yang 50% sahamnya dimiliki Grup, membeli 3 hektare tanah di pusat bisnis Jakarta, untuk pengembangan hunian dan komersial. Bersama dengan proyek-proyek pengembangan properti lainnya yang dimiliki oleh Grup, yaitu Arumaya di Jakarta Selatan dan Asya di Jakarta Timur, total lahan untuk pengembangan properti Grup saat ini adalah sejumlah 70 hektar.
(roy/roy) Next Article Laba Astra Semester I-2018 Naik 11% Jadi Rp 10,38 Triliun
Laba bersih dari segmen Agribisnis Grup turun sebesar 23% menjadi Rp 625 miliar. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang 79,7% sahamnya dimiliki Perseroan, melaporkan penurunan laba bersih 23% menjadi Rp784 miliar.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh pelemahan harga rata-rata minyak kelapa sawit sebesar 8% menjadi Rp 7.893/kg dibandingkan dengan semester pertama tahun 2017. Penurunan tersebut belum dapat diimbangi oleh kenaikan volume penjualan minyak kelapa sawit dan produk turunannya sebesar 19% menjadi 992.000 ton.
Sedangkan jalan tol Jombang-Mojokerto sepanjang 40,5 km yang telah beroperasi pada September 2017 sepanjang 39,6 km, mencatat pendapatan sebesar Rp 97 miliar pada semester pertama tahun 2018. Pendapatan jalan tol Cikopo-Palimanan sepanjang 116,8 km meningkat sebesar 13% menjadi Rp 686 miliar.
Laba bersih PT Serasi Autoraya (SERA) meningkat sebesar 39% menjadi Rp 111 miliar, terutama disebabkan oleh meningkatnya marjin bisnis leasing dan rental mobil. Jumlah kontrak sewa kendaraan SERA mengalami kenaikan 4% menjadi 24.000 unit.
Segmen properti Grup melaporkan laba bersih sebesar Rp 48 miliar atau turun 29% dibandingkan dengan laba bersih sebesar Rp 68 miliar pada tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh rendahnya penerimaan laba yang diakui dari pengembangan proyek Anandamaya Residences, hal ini mencerminkan tingkat persentase penyelesaian proyek yang semakin mengecil pada tahap akhir konstruksi.
Pada April 2018, PT Astra Land Indonesia (ALI), yang 50% sahamnya dimiliki Grup, membeli 3 hektare tanah di pusat bisnis Jakarta, untuk pengembangan hunian dan komersial. Bersama dengan proyek-proyek pengembangan properti lainnya yang dimiliki oleh Grup, yaitu Arumaya di Jakarta Selatan dan Asya di Jakarta Timur, total lahan untuk pengembangan properti Grup saat ini adalah sejumlah 70 hektar.
(roy/roy) Next Article Laba Astra Semester I-2018 Naik 11% Jadi Rp 10,38 Triliun
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular