
Dalam Sekejap Saham Hotel Milik Benny Tjokro Melesat 25%
hps, CNBC Indonesia
26 July 2018 16:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA) tiba-tiba menguat pada sesi II. Tidak ada kabar aksi korporasi yang bisa mempengaruhi harga saham perseroan yang disampaikan perseroan dalam beberapa waktu terakhir.
Harga saham emiten yang dikuasai Benny Tjokrosaputro ini naik 24,82% atau hampir menyentuh level auto reject atas ke level harga Rp 352/saham. Volume transaksi tercatat mencapai 103,76 juta saham senilai Rp 31,89 miliar.
Perseroan baru saja mencatatkan saham pada 12 Juli 2018 dengan harga penawaran perdana Rp 150/saham.
Benny Tjokro tercatat menjadi pemegang saham terbesar NUSA dengan kepemilikan 83,93%. Sementara publik tercatat memiliki 15,58%.
Saat pencatatan saham perdana, perseroan menyampaikan rencana aksi korporsi dengan membangun vila di tanah seluas 20 hektar yang berlokasi di Batam, Kepulauan Riau. Untuk mengembangkan lokasi tersebut, perusahaan akan menginvestasikan dana sebesar Rp 1,1 triliun yang sebagian berasal dari hasil penawaran umum.
Direktur Utama Sinergi Megah Internusa, Iwandono, mengatakan rencananya perusahaan akan membangun kawasan vila premium sebanyak 180 bangunan di wilayah tersebut. Bangunan tersebut akan dijual kembali kepada pihak ketiga usai pembangunan selesai.
"Pembangunannya akan dilakukan bertahap dimulai pada 2019 sebanyak 18 unit, kemudian tahun berikutnya 26 unit dan terakhir 36 unit," kata Iwandono di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (12/7).
Saat ini perusahaan memiliki satu hotel tipe boutique yang berlokasi di wilayah Yogyakarta, hotel tersebut memiliki 77 kamar. Saat ini tingat okupansi hotel tersebut sudah mencapai 52%.
Tahun ini perusahaan memperikirakan akan mengantongi pendapatan sebesar Rp 24 miliar, sementara dengan adanya penjualan vila di tahun depan perusahaan memperkirakan pendapatan akan tumbuh signifikan menjadi Rp 218 miliar.
Sementara itu, di tahun ini perusahaan memperkiriakan masih belum mengantongi laba bersih, namun di tahun depan diperkirakan laba akan mencapai Rp 2 miliar.
(hps/wed) Next Article Saham Hotel Bentjok, Kemarin Naik 24% Sekarang Anjlok 16%
Harga saham emiten yang dikuasai Benny Tjokrosaputro ini naik 24,82% atau hampir menyentuh level auto reject atas ke level harga Rp 352/saham. Volume transaksi tercatat mencapai 103,76 juta saham senilai Rp 31,89 miliar.
Perseroan baru saja mencatatkan saham pada 12 Juli 2018 dengan harga penawaran perdana Rp 150/saham.
Saat pencatatan saham perdana, perseroan menyampaikan rencana aksi korporsi dengan membangun vila di tanah seluas 20 hektar yang berlokasi di Batam, Kepulauan Riau. Untuk mengembangkan lokasi tersebut, perusahaan akan menginvestasikan dana sebesar Rp 1,1 triliun yang sebagian berasal dari hasil penawaran umum.
Direktur Utama Sinergi Megah Internusa, Iwandono, mengatakan rencananya perusahaan akan membangun kawasan vila premium sebanyak 180 bangunan di wilayah tersebut. Bangunan tersebut akan dijual kembali kepada pihak ketiga usai pembangunan selesai.
"Pembangunannya akan dilakukan bertahap dimulai pada 2019 sebanyak 18 unit, kemudian tahun berikutnya 26 unit dan terakhir 36 unit," kata Iwandono di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (12/7).
Saat ini perusahaan memiliki satu hotel tipe boutique yang berlokasi di wilayah Yogyakarta, hotel tersebut memiliki 77 kamar. Saat ini tingat okupansi hotel tersebut sudah mencapai 52%.
Tahun ini perusahaan memperikirakan akan mengantongi pendapatan sebesar Rp 24 miliar, sementara dengan adanya penjualan vila di tahun depan perusahaan memperkirakan pendapatan akan tumbuh signifikan menjadi Rp 218 miliar.
Sementara itu, di tahun ini perusahaan memperkiriakan masih belum mengantongi laba bersih, namun di tahun depan diperkirakan laba akan mencapai Rp 2 miliar.
(hps/wed) Next Article Saham Hotel Bentjok, Kemarin Naik 24% Sekarang Anjlok 16%
Most Popular