Ditopang Kesepakatan Dagang AS-Uni Eropa, IHSG Menguat 0,24%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 July 2018 12:33
IHSG menguat 0,24% ke level 5.947,83 sampai dengan akhir sesi 1.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,24% ke level 5.947,83 sampai dengan akhir sesi 1. Penguatan IHSG senada dengan bursa saham negara-negara Asia lainnya yang juga ditransaksikan di zona hijau: indeks Strait Times naik 0,1%, indeks Kospi naik 0,65%, indeks SET (Thailand) naik 0,4%, indeks KLCI (Malaysia) naik 0,04%, dan indeks PSEi (Filipina) naik 2,02%.

Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 4,58 triliun dengan volume sebanyak 7,43 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 242.887 kali.

Saham-saham yang berkontribusi signifikan bagi penguatan IHSG diantaranya: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (+2,34%), PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (+1,06%), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk/INKP (+2,41%), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (+0,77%), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (+1,71%).

Sentimen positif dari sisi eksternal membuat investor optimistis untuk memburu instrumen berisiko seperti saham. Pasca melakukan pertemuan kemarin (25/7/2018), Presiden AS Donald Trump dan Presiden Uni Eropa Jean-Claude Juncker sepakat untuk menurunkan hambatan tarif dan non-tarif di bidang perdagangan.

"Hari ini, kami sepakat bekerja bersama untuk menuju tarif nol, tidak adanya non-tariff barrier, dan tidak ada subsidi bagi produk-produk non otomotif. Kami juga akan meningkatkan perdagangan di bidang jasa, farmasi, produk-produk kesehatan, juga kedelai," ungkap Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, seperti dikutip dari Reuters.

Trump menyebut Uni Eropa akan secepat mungkin meningkatkan pembelian kedelai dan Liquified Natural Gas (LNG) dari AS. Presiden AS ke-45 itu juga menyebut bahwa dirinya dan Juncker sepakat untuk mengumandangkan reformasi di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Sementara itu, Juncker menyebut AS akan membangun terminal baru untuk memfasilitasi ekspor LNG ke Benua Biru. Juncker memastikan Uni Eropa tidak akan mengenakan bea masuk tambahan bagi produk AS selama negosiasi berjalan.

Dengan berbagai kesepakatan itu, AS dan Uni Eropa akan memulai proses perundingan untuk membahas masalah pengenaan bea masuk baja dan aluminium asal Uni Eropa oleh AS serta pengenaan bea masuk balasan oleh Uni Eropa atas beragam produk Negeri Paman Sam. Ada kemungkinan pengenaan berbagai bea masuk itu akan dihentikan.

Masih dari sisi eksternal, laju perekonomian Negeri Paman Sam yang terus berada di level yang tinggi juga membuat instrumen berisiko seperti saham menjadi menarik. Kuatnya perekonomian AS ditunjukkan oleh kinerja keuangan dari emiten-emiten yang melantai di Wall Street.

Dari 148 perusahaan yang sudah menyetorkan laporan keuangan, 85,8% di antaranya berhasil melampaui ekspektasi analis.

Dari dalam negeri, penguatan IHSG didorong oleh rupiah yang terus melanjutkan penguatan. Sampai akhir sesi 1, rupiah menguat 0,1% di pasar spot melawan dolar AS ke level Rp 14.440. Sebagai catatan, pada perdagangan kemarin rupiah menguat hingga 0,48% melawan dolar AS.

Rupiah berhasil memanfaatkan lemahnya posisi dolar AS. Hingga berita ini diturunkan, indeks dolar AS melemah hingga 0,19%.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular