Perang Dagang Picu Kekhawatiran Pebisnis Jerman

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
25 July 2018 19:59
Hal ini mulai mengganggu para eksekutif perusahaan di negara dengan ekonomi terbesar di Eropa tersebut.
Foto: REUTERS/Ralph Orlowski
Berlin, CNBC Indonesia - Tingka kepercayaan bisnis Jerman jatuh pada Juli dan menunjukkan banyak risiko, termasuk ancaman tarif dari Amerika Serikat (AS) terhadap mobil dan suku cadang mobil asal Uni Eropa (UE). Hal ini mulai mengganggu para eksekutif perusahaan di negara dengan ekonomi terbesar di Eropa tersebut.

Institusi ekonomi berbasis di Munich bernama Ifo pada hari Rabu (25/7/2018) mengatakan indeks iklim bisnisnya turun menjadi 101,7 dari 101,8 di bulan Juni, tetapi itu tidak didaftarkan sebagai penurunan besar seperti yang diproyeksikan. Para ekonom yang dikumpulkan Reuters memprediksi penurunan indeks menjadi 101,5.

Kebijakan dagang Presiden AS Donald Trump, ditambah dengan krisis pemerintahan yang belakangan terjadi di Jerman akibat perselisihan tentang imigrasi yang belum kunjung usai, meningkatkan ketidakpastian, kata Klaus Wohlrabe selaku ekonom Ifo kepada Reuters.

"Dalam ekonomi yang berorientasi pada ekspor, di mana AS masih menjadi tujuan ekspor terbesar, prospek dagang yang lebih rumit menciptakan keresahan," kata ekonom ING bernama Carsten Brzeski. "Untuk saat ini, perekonomian Jerman jelas menunjukkan tanda-tanda ketakutan tetapi tidak merasakannya."

Perusahaan-perusahaan merasa sedikit bersemangat tentang situasi terkini, tetapi prediksi mereka terhadap enam bulan ke depan memburuk, menurut survei dari Ifo yang dikutip Reuters.

"Perdebatan yang sedang terjadi tentang tarif kemungkinan membuatnya merasa di sana - perselisihan dagang membuat kehidupan di sektor korporasi semakin berat," kata Thomas Gitzel, Kepala Ekonom di VP Bank.

Dengan mengutip dasar keamanan nasional, Washington menerapkan tarif terhadap impor baja dan aluminium dari UE, Kanada dan Meksiko terhitung sejak tanggal 1 Juni.

Sekarang, Trump mengancam untuk memperluas tarif itu ke mobil dan suku cadang mobil dari UE yang menjadi kekhawatiran bagi Jerman, di mana industri mobil menyumbang 800.000 lapangan pekerjaan.

Sementara keseluruhan prediksi ekspor naik untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan, prediksi itu anjlok secara signifikan di industri otomotif, kata Wohlrabe.

Kamar Dagang Jerman (DIHK) memperhitungkan tarif AS terhadap mobil impor akan memangkas sekitar 6 miliar euro (Rp 101,2 triliun) dari produksi ekonomi negara itu.

Pada akhir pekan, Menteri Perekonomian Peter Altmaier berkata sulit untuk mengestimasi dampak segala tarif mobil AS terhadap perekonomian Jerman. Namun, tarif terhadap baja dan aluminium nilainya lebih dari 6 miliar euro, katanya, dan tarif mobil kemungkinan 10 kali lipat dari itu.

Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker akan mendiskusikan masalah perdagangan dengan Trump dalam sebuah pertemuan di Washington hari Rabu. Pada Selasa (24/7/2018) malam, Trump berkicau bahwa AS dan UE harus mencabut semua tarif, halangan dan subsidi. "Semoga mereka melakukannya, kita siap - tetapi mereka tidak!" tambahnya.


(hps/hps) Next Article Terhindar dari Resesi, Ekonomi Jerman Tumbuh 0,1% di Q3 2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular