
Harga Paket Data Akan Naik, Ini Rekomendasi Saham Telko
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
25 July 2018 13:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Operator seluler telekomunikasi diperkirakan akan mulai menaikkan harga layanan paket datanya paska penerapan kartu prabayar seluler oleh pemerintah.
Hingga Juli 2018, operator dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) serta PT XL Axiata Tbk (EXCL) juga belum mengikuti kenaikan harga yang juga sebelumnya diterapkan oleh PT Indosat Tbk (ISAT) pada akhir bulan lalu.
Menurut riset Giovanni Dustin dari PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengatakan emitenĀ TLKM (buy/target price Rp 5.000), ISAT (Buy/target price Rp 6.800) danĀ EXCL (Buy/target price Rp 3.100) masih belum mengalami keuntungan dari efek registrasi kartu prabayar tersebut.
"Pada kunjungan kami baru-baru ini ke gerai Telkomsel (Grapari) dan kios pulsa, kami mengetahui bahwa penjualan starter pack telah menurun pasca registrasi SIM card," ungkap Giovanni.
Emiten telekomunikasi tersebut mengalami penurunan pengguna baru kartu prabayar paska penerapan resgistrasi yang diterapkan pemerintah. Dimana, registrasi kartu prabayar membuat konsumen lebih memilih untuk terus melakukan paket data ulang melalui aplikasi ponsel cerdas (smartphone).
Dari riset tersebut, disimpulkan bahwa regulasi kartu prabayar masih diterapkan secara ketat mengingat keputusan pemerintah untuk merevisi peraturan tersebut dalam mengakomodasi permintaan dari pemilik kios pulsa.
"Setiap kios pulsa sekarang diperbolehkan untuk melakukan registrasi secara unlimited dari sebelumnya hanya maksimal tiga registrasi kartu dengan menggunakan satu identitas," tambah Gio.
Selain itu, perbedaan harga saat ini antara paket perdana dan paket isi ulang sangat tinggi yang mengakibatkan tidak ada insentif bagi pengguna paket perdana baru untuk beralih ke paket isi ulang secara jangka panjang.
"Menurut kami SIM registrasi tidak akan memiliki dampak yang signifikan pada churn rate untuk jangka panjang, kecuali pemerintah memutuskan untuk memperketat regulasi dan operator mengurangi harga paket isi ulang/menaikan harga paket perdana," tambah Gio.
(roy) Next Article Saham Telkom Diborong Asing dan Naik di Atas 1%, Ada Apa?
Hingga Juli 2018, operator dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) serta PT XL Axiata Tbk (EXCL) juga belum mengikuti kenaikan harga yang juga sebelumnya diterapkan oleh PT Indosat Tbk (ISAT) pada akhir bulan lalu.
Emiten telekomunikasi tersebut mengalami penurunan pengguna baru kartu prabayar paska penerapan resgistrasi yang diterapkan pemerintah. Dimana, registrasi kartu prabayar membuat konsumen lebih memilih untuk terus melakukan paket data ulang melalui aplikasi ponsel cerdas (smartphone).
Dari riset tersebut, disimpulkan bahwa regulasi kartu prabayar masih diterapkan secara ketat mengingat keputusan pemerintah untuk merevisi peraturan tersebut dalam mengakomodasi permintaan dari pemilik kios pulsa.
"Setiap kios pulsa sekarang diperbolehkan untuk melakukan registrasi secara unlimited dari sebelumnya hanya maksimal tiga registrasi kartu dengan menggunakan satu identitas," tambah Gio.
Selain itu, perbedaan harga saat ini antara paket perdana dan paket isi ulang sangat tinggi yang mengakibatkan tidak ada insentif bagi pengguna paket perdana baru untuk beralih ke paket isi ulang secara jangka panjang.
"Menurut kami SIM registrasi tidak akan memiliki dampak yang signifikan pada churn rate untuk jangka panjang, kecuali pemerintah memutuskan untuk memperketat regulasi dan operator mengurangi harga paket isi ulang/menaikan harga paket perdana," tambah Gio.
(roy) Next Article Saham Telkom Diborong Asing dan Naik di Atas 1%, Ada Apa?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular