
Perang Dagang Reda, Rupiah Berbalik Menguat terhadap Yen
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
25 July 2018 13:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah berbalik menguat di hadapan yen pada siang ini. Kondisi ini mengakhiri tren pelemahan rupiah yang telah terjadi selama 6 hari berturut-turut.
Pada Rabu (25/7/2018) pukul 12:30 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 130,31. Rupiah menguat 0,23% dibandingkan perdagangan kemarin.
Sumber: ReutersPenguatan ini mulai menurunkan harga jual yen di bawah Rp 133,00/JPY di bank utama nasional. Berikut data perdagangan di empat bank terbesar hingga pukul 12:35 WIB:
Pelemahan yen itu dipicu meredanya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Awalnya investor cemas karena komentar terbaru Presiden AS Donald Trump yang menegaskan instrumen bea masuk adalah yang terbaik untuk melindungi Negeri Paman Sam.
"Bea masuk adalah yang terbaik! Negara yang selama ini memperlakukan AS tidak adil dalam hal perdagangan, akan dikenakan bea masuk. Sesimpel itu. Ingat, kita adalah 'celengan' yang selama ini dirampok. Semua akan baik!" cuit akun @realDonaldTrump.
Namun, retorika Trump membutuhkan pengesahan dari legislatif untuk menjadi kebijakan yang bisa diterapkan di lapangan. Dalam hal ini, kebijakan bea masuk tidak akan lolos dengan mudah.
"Upaya Presiden agar AS mendapatkan kesepakatan yang terbaik adalah hal yang bagus. Namun kalau melihat pajak atau bea masuk, saya rasa ada instrumen lain yang bisa digunakan," ujar Paul Ryan, Ketua Kongres AS dari Partai Republik, mengutip Reuters.
Artinya, langkah Trump yang siap mengenakan bea masuk terhadap importasi senilai US$ 500 miliar dari China tidak akan bisa diterapkan begitu saja. Malah jika kandas di legislatif, maka rencana tersebut bisa gagal. Ini membuat tensi perang dagang mereda.
Kondisi ini kembali membangkitkan selera mengambil risiko (risk appetite) investor sehingga instrumen minim risiko (safe haven)seperti yen menjadi kurang laku. Akibatnya permintaan terhadap mata uang tersebut menurun dan menekan kurs yen.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Setelah 5 hari Tertekan, Rupiah Akhirnya Melibas Yen
Pada Rabu (25/7/2018) pukul 12:30 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 130,31. Rupiah menguat 0,23% dibandingkan perdagangan kemarin.

Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 127,29 | Rp 132,12 |
Bank BNI | Rp 127,07 | Rp 133,67 |
Bank BRI | Rp 128,97 | Rp 131,67 |
Bank BCA | Rp 127,07 | Rp 133,63 |
Pelemahan yen itu dipicu meredanya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Awalnya investor cemas karena komentar terbaru Presiden AS Donald Trump yang menegaskan instrumen bea masuk adalah yang terbaik untuk melindungi Negeri Paman Sam.
Namun, retorika Trump membutuhkan pengesahan dari legislatif untuk menjadi kebijakan yang bisa diterapkan di lapangan. Dalam hal ini, kebijakan bea masuk tidak akan lolos dengan mudah.
"Upaya Presiden agar AS mendapatkan kesepakatan yang terbaik adalah hal yang bagus. Namun kalau melihat pajak atau bea masuk, saya rasa ada instrumen lain yang bisa digunakan," ujar Paul Ryan, Ketua Kongres AS dari Partai Republik, mengutip Reuters.
Artinya, langkah Trump yang siap mengenakan bea masuk terhadap importasi senilai US$ 500 miliar dari China tidak akan bisa diterapkan begitu saja. Malah jika kandas di legislatif, maka rencana tersebut bisa gagal. Ini membuat tensi perang dagang mereda.
Kondisi ini kembali membangkitkan selera mengambil risiko (risk appetite) investor sehingga instrumen minim risiko (safe haven)seperti yen menjadi kurang laku. Akibatnya permintaan terhadap mata uang tersebut menurun dan menekan kurs yen.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Setelah 5 hari Tertekan, Rupiah Akhirnya Melibas Yen
Most Popular