Saham Pilihan Broker

Tetap Fokus pada Laporan Keuangan, Simak Saham-saham Berikut

Monica Wareza, CNBC Indonesia
25 July 2018 09:56
Tetap Fokus pada Laporan Keuangan, Simak Saham-saham Berikut
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin ditutup menguat 0,27% ke 5.931,84 poin. Penguatan IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia juga ditutup di zona hijau.

Sepanjang hari kemarin, nilai transaksi tercatat sebesar Rp 6,67 triliun dengan volume sebanyak 10,41 miliar unit saham dengan frekuensi perdagangan 366.757 kali.

Menjelang akhir Juli, sejumlah emiten telah mengumumkan laporan kinerja keuangan selama kuartal dua 2018. Seharusnya laporan keuangan yang sudah disampaikan sejumlah emiten bisa menjadi katalis positif bagi IHSG. Namun sentimen negatif dari global diperkirakan akan membatasi kenaikan indeks dalam pekan ini.

Pembalikan modal dari sejumlah negara Asia seperti India, Malaysia, Filipina, Indonesia dan negara lainnya, masih terjadi akibat perang dagang yang dimotori oleh Amerika dan Cina, ditambah lagi kebijakan bank sentral Amerika atau Federal Reserve yang diperkirakan bakal menaikkan bunga acuan melebihi ekspektasi pasar.

Keluarnya dana-dana asing dari pasar keuangan membuat indeks dan sejumlah mata uang Asia tertekan cukup dalam, termasuk Indonesia. Sejak Februari, indeks telah tertekan sebesar 14,3% dan rupiah telah mengalami depresiasi sebesar 5,6%. Padahal secara fundamental, perekonomian Indonesia tidaklah buruk dan masih menjanjikan return yang lebih baik dibandingkan negara lain.

Lalu apa saja saham-saham yang menjadi rekomendasi perusahaan sekuritas atau broker untuk ditransaksikan hari ini, mari kita simak.
Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi menilai faktor domestik memperlihatkan tren membaik yang tercermin pada angka penjualan ritel yang meningkat bukan hanya karena faktor musiman puasa dan Lebaran semata. Hal ini memperlihatkan tingkat konsumsi masyarakat yang semakin kuat.

Kekhawatiran investor akan defisit neraca perdagangan terlalu berlebihan karena pada Juni lalu, neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus tertinggi sejak September.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar $1,74 miliar. Surplus neraca perdagangan ini memberi ruang bagi kebijakan moneter untuk menahan suku bunga acuan atau BI 7-days reserve repo tetap dilevel 5,25% dalam rapat Dewan Gubernur minggu lalu (19/7/2018), setelah Bank Indonesia menaikkan suku bunga total sebesar 100 basis point (bps) sejak Apil 2018 untuk menjaga volatilitas nilai tukar, meski perekonomian domestik memperlihatkan fundamental yang kokoh dan memperlihatkan trend membaik.

''Valuasi saham-saham kita sudah berada dilevel terendah, kalau melihat rasio harga saham terhadap pendapatan emiten pada umumnya, saat ini sudah berada dilevel terendah dalam 10 tahun terakhir,'' kata Wafi.

''Di sisi lain, BI masih konsisten akan mengambil kebijakan menaikkan suku bila diperlukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar, semestinya investor bisa melihat ini sebagai peluang untuk kembali masuk ke pasar keuangan Indonesia.''

Saham-saham pilihan Bahana Sekuritas:
  • BMRI dengan target harga Rp 9.500
  • BBCA dengan target harga Rp 27.600
  • RALS dengan target harga Rp 1.570
  • INDF dengan target harga Rp 8.600
  • ERAA dengan target harga Rp 4.000
  • ASII dengan target harga Rp 7.800
  • UNTR dengan target harga Rp 41.100
  • HMSP dengan target harga Rp 4.400
  • EXCL dengan target harga Rp 4.000
Sementara itu, Samuel Sekuritas menilai saat IHSG sentuh 5.931 secara teknikal tidak terlihat sebagai pergerakan yang dapat Breakout 5,950 sehingga diprediksi IHSG masih dapat turun. Namun penurunan kali ini adalah yang terakhir sebelum IHSG naik dengan baik dan Breakout 5,950.

Lalu saham apa saja yang jadi perhatian dari Samuel Sekuritas:
  • Beli :
    • PGAS,
    • DOID,
    • ADRO
    • MAPI
  • Jual :
    • EXCL
    • JPFA
Pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyatakan bahwa Federal Reserve terlalu tergesa-gesa dalam menaikkan suku bunga, melemahkan mata uang AS terhadap mata uang utama negara lainnya. Dampak dari pelemahan rupiah mendorong beban pemerintah membiayai utang kian meningkat.

Sementara itu, dampak dari pelemahan rupiah mendorong beban pemerintah membiayai utang kian meningkat. Kementerian Keuangan mencatat pembayaran bunga utang pada semester I 2018 sebesar Rp120,61 triliun atau separuh dari pagu APBN 2018 Rp238,61 triliun.

Jumlah tersebut naik 12,9% dibandingkan semester I 2017 sebesar Rp106,8 triliun. Meningkatnya realisasi pembayaran bunga utang dampak meningkatnya outstanding utang, kenaikan tingkat bunga obligasi negara, dan melemahnya rupiah.

Dengan mempertimbangkan seluruh faktor tersebut, berikut ini saham-saham yang jadi rekomendasi Valbury Sekuritas

  • INTP dengan target harga Rp 14.800
  • BMRI dengan target harga Rp 6.600
  • BBTN dengan target harga Rp 2.390
  • ITMG dengan target harga Rp 25.650
  • ASRI dengan target harga Rp 346
  • ADRO dengan target harga Rp 1830
Setelah 3 hari IHSG menguat sekitar 60 poin, ada peluang Rabu ini IHSG melanjutkan kenaikannya seiring penguatan. Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyarankan untuk menghindari saham perkebunan menyusul terus turunnya harga CPO.

Berikut ini saham-saham rekomendasi dari MNC Sekruitas:
  • BRPT 1835 - 1925 (TP 2018F :2550). Pola Three Outside Up terbentuk atas BRPT mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 1885.
  • INDY 3190-3480 (TP 2018F:5750). Pola Pola Bullish Engulfing terbentuk atas INDY mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 3320
  • ITMG 24750- 26000  (TP 2018F:33075). Pola Three Inside Up terbentuk atas ITMG mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 25300
  • ADRO 1770-1860 (TP 2018F:2540) Pola Inverted Hammer terbentuk atas ADRO mengindikasikan melambatnya aksi jual. BUY 1800
  • ANTM 865-915 (TP 2018F:1200). Pola Pola Dragonfly Doji terbentuk atas ANTM mengindikasikan melambatnya aksi beli. BUY 885.
  • BBCA 23375-23675 (TP 2018F:23875) Pola Three Outside Up terbentuk atas BBCA mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 23525
  • BBNI 7200-7550 (TP 2018F:9350) Pola Bullish Harami terbentuk atas BBNI mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 7350
  • UNVR 44150-45050 (TP 2018F:47350). Pola Bearish Separating Line terbentuk atas UNVR mengindikasikan melambatnya aksi beli. BUY 44500
  • JSMR 5050-5350 (TP 2018F:5650). Pola Pola Three Outside Up terbentuk atas JSMR mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 5175.
  • GGRM 70250-72450 (TP 2018F:85550) Pola Bearish Separating Line terbentuk atas GGRM mengindikasikan melambatnya aksi beli. BUY 71350
  • ICBP 8525-8775 (TP 2018F:9400). Pola Pola Four Price Doji terbentuk atas ICBP mengindikasikan melambatnya aksi beli. BUY 8675
  • INCO 4210-4330 (TP 2018F:4575). Pola Pola Gravestone Doji terbentuk atas INCO mengindikasikan melambatnya aksi jual. BUY 4260.
  • MEDC 910-950 (TP 2018F:1740). Pola Pola Morning Doji Star terbentuk atas MEDC mengindikasikan melambatnya aksi jual. BUY 925
Setelah IHSG menguat 0,27%5,931 dimana sektor industri dasar mengalami kenaikan tertinggi sebesar 1.23% sedangkan sektor agrikultur turun 0.40%, mengalami koreksi terdalam. Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh rilis kinerja keuangan emiten.

Selain itu pelemahan nilai tukar Rupiah dan penguatan mayoritas bursa Asia setelah China berencana menerapkan kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Dengan memperhatikan sejumlah faktor eksternal, berikut ini saham-saham pilihan Mega Capital:
  • INDY, TP 3,450-3,500, SL 3,240
  • SMGR, TP 8,100-8,300, SL 7,475
  • BSDE, TP 1,490-1,505, SL 1,420
  • BNGA, TP 1,055-1,075, SL 1000/990
  • INTP, TP 15,100-15,350, SL 14,100
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular