
Rupiah Babak-Belur, Investor Asing Kabur dari Pasar Saham
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
24 July 2018 10:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca kemarin masuk sebesar Rp 347,6 miliar, kini investor asing sudah angkat kaki lagi dari pasar saham Indonesia. Pada pagi hari ini, investor asing membukukan jual bersih sebesar Rp 17 miliar.
Lima besar saham yang dilepas investor asing adalah: PT Bank Tabungan Negara Tbk/BBTN (Rp 31,3 miliar), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk/INKP (Rp 21,2 miliar), PT Malindo Feedmill Tbk/MAIN (Rp 12,1 miliar), PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 7,7 miliar), dan PT Adaro Energy Tbk/ADRO (Rp 6,2 miliar).
Aksi jual investor asing dilandasi oleh rupiah yang babak belur. Di pasar spot, rupiah melemah hingga 0,31% melawan dolar AS ke level Rp 14.530. Ketika rupiah melemah, berinvestasi dalam instrumen berbasis rupiah menjadi kurang menarik lantaran ada potensi kerugian kurs yang harus ditanggung.
Pelemahan rupiah merupakan hasil dari semakin mencuatnya persepsi mengenai kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali pada tahun ini oleh the Federal Reserve, seiring dengan serangan oleh Presiden Donald Trump terhadap The Fed.
Trump menilai, pengetatan moneter oleh The Fed akan menghambat pemulihan ekonomi Negeri Adidaya. Kenaikan suku bunga yang diperkirakan mencapai empat kali sepanjang 2018 membuat dolar AS menguat sendirian, dan itu membuat ekspor AS kurang kompetitif.
"China, Uni Eropa, dan lainnya telah memanipulasi mata uang mereka dan suku bunga ditekan serendah mungkin. Sementara AS menaikkan suku bunga dan dolar AS semakin kuat, menyebabkan kita tidak kompetitif. Seperti biasa, bukan sebuah kesetaraan (level playing field)," cuit Trump melalui Twitter.
Sebagai informasi, bank sentral merupakan sebuah institusi yang independen. Kini, ada ketakutan The Fed justru akan semakin yakin untuk bergerak lebih agresif guna membuktikan independensinya. Ketika peluang untuk menaikkan suku bunga acuan nantinya adalah 50:50, The Fed ditakutkan akan cenderung untuk memilih menaikkan.
Pada hari ini, mayoritas mata uang negara-negara kawasan Asia kompak melemah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/wed) Next Article Rupiah & The Fed Bawa IHSG Rontok 2,08%
Lima besar saham yang dilepas investor asing adalah: PT Bank Tabungan Negara Tbk/BBTN (Rp 31,3 miliar), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk/INKP (Rp 21,2 miliar), PT Malindo Feedmill Tbk/MAIN (Rp 12,1 miliar), PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 7,7 miliar), dan PT Adaro Energy Tbk/ADRO (Rp 6,2 miliar).
Aksi jual investor asing dilandasi oleh rupiah yang babak belur. Di pasar spot, rupiah melemah hingga 0,31% melawan dolar AS ke level Rp 14.530. Ketika rupiah melemah, berinvestasi dalam instrumen berbasis rupiah menjadi kurang menarik lantaran ada potensi kerugian kurs yang harus ditanggung.
Trump menilai, pengetatan moneter oleh The Fed akan menghambat pemulihan ekonomi Negeri Adidaya. Kenaikan suku bunga yang diperkirakan mencapai empat kali sepanjang 2018 membuat dolar AS menguat sendirian, dan itu membuat ekspor AS kurang kompetitif.
"China, Uni Eropa, dan lainnya telah memanipulasi mata uang mereka dan suku bunga ditekan serendah mungkin. Sementara AS menaikkan suku bunga dan dolar AS semakin kuat, menyebabkan kita tidak kompetitif. Seperti biasa, bukan sebuah kesetaraan (level playing field)," cuit Trump melalui Twitter.
Sebagai informasi, bank sentral merupakan sebuah institusi yang independen. Kini, ada ketakutan The Fed justru akan semakin yakin untuk bergerak lebih agresif guna membuktikan independensinya. Ketika peluang untuk menaikkan suku bunga acuan nantinya adalah 50:50, The Fed ditakutkan akan cenderung untuk memilih menaikkan.
Pada hari ini, mayoritas mata uang negara-negara kawasan Asia kompak melemah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/wed) Next Article Rupiah & The Fed Bawa IHSG Rontok 2,08%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular