Yen Menguat, Bursa Saham Tokyo Ditutup Anjlok 1,33%

Roy Franedya, CNBC Indonesia
23 July 2018 14:25
Indeks Nikkei 225 anjlok 1,33% atau 300,89 poin dan ditutup pada 22.396,99.
Foto: REUTERS/Toru Hanai
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham di bursa Tokyo berguguran pada penutupan perdagangan Senin (23/7/2018) karena penguatan yen terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Bursa saham Tokyo telah terkoreksi dalam tiga hari perdagangan terakhir.

Indeks Nikkei 225 anjlok 1,33% atau 300,89 poin dan ditutup pada 22.396,99 sedangkan indeks Topix yang lebih luas turun 0,36% atau 6,28 poin ke level 1,738.70 dilansir dari AFP.

Nilai tukar dolar AS turun pada hari Jumat setelah Trump mentwit bahwa Beijing dan Uni Eropa "memanipulasi mata uang dan suku bunga merek" untuk mendapatkan keuntungan perdagangan.

Dolar tetap melemah terhadap mata uang kawasan Asia, nilai yen naik dari 110,7/US$ menjadi 111,55/US$ di New York pada akhir pekan.

"Tingkat mata uang yen tidak dalam zona mengkhawatirkan," ujar Hikaru Sato, analis teknikal senior di Daiwa Securities.

"Tetapi pasar tetap gelisah karena tidak ada yang dapat memprediksi apakah Trump akan membuat lebih banyak komentar tentang mata uang," kata Sato kepada AFP.

Investor juga menunggu laporan laba perusahaan Jepang mulai pekan ini.

"Jika perusahaan seperti Nidec, Fanuc dan Tokyo Electron memcatatkan profit, indeks Nikkei bisa naik di atas level 23.000" pekan ini, kata Tsuyoshi Nomaguchi, ahli strategi di Daiwa Securities.

Raksasa gaming Nintendo turun 2,54% menjadi 36.370 yen, produsen peralatan pembuat chip Tokyo Electron turun 0,58% pada 18.645 yen, dan pembuat robot industri Fanuc jatuh 2,33% menjadi 20.660 yen.

Harga saham Sony turun 0,75% menjadi 5.888 yen dengan Toyota turun 1,73 persen pada 7.311 yen.


(roy/prm) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular