
BNI Salurkan Kredit 700 Juta Yen ke Perusahaan Jepang
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
20 July 2018 14:46

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyalurkan kredit 700 juta yen kepada PT. Banshu Electric Indonesia. Kredit ini akan dipergunakan sebagai modal kerja dan mendukung kegiatan ekspor Banshu Electric.
Direktur Tresuri dan Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo menjelaskan, skema kredit ini menggunakan pola penjaminan berupa Standby Letter of Credit (SBLC) dari induk usaha yang berada di Jepang dan diterbitkan oleh bank rekanan BNI di Jepang.
Dengan pola ini, maka assesment risiko juga ditekankan kepada Counterparty (bank Penerbit/ Penjamin SBLC), bukan ditekankan pada calon debiturnya. Pola ini juga memberikan alternatif jaminan yang semula berupa fixed asset menjadi jaminan dari perbankan Jepang berupa SBLC.
"Pinjaman dalam bentuk Yen ini dimungkinkan dengan adanya dukungan dari Cabang BNI yang berada di Tokyo, Jepang dan juga dari bank rekanan BNI di Jepang yaitu The Hyakujushi Bank Ltd., sehingga BNI dapat memberikan pinjaman Yen dengan bunga yang kompetitif," ungkap dia dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (20/4/2018).
Lebih lanjut, menurut Rico, skema pinjaman dengan jaminan SBLC ini relatif lebih mudah diaplikasikan bagi perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia.
"Kami hanya menggunakan syarat 1 tahun untuk laporan keuangan perusahaan dan jaminan SBLC dari bank mereka yang berada di Jepang. Bank tersebut harus sudah bekerja sama dengan BNI. Dengan kemudahan syarat tersebut, maka dimungkinkan bagi perusahaan Jepang yang baru beroperasi minimal 1 (satu) tahun untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan," tuturnya.
Banshu Electric Indonesia merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) asal Jepang joint venture dengan perusahaan lokal indonesia yang memproduksi spare part otomotif wire harness. Dengan penjualan berbasis ekspor sebesar 43%, BNI berkomitmen untuk dapat mendukung perusahaan-perusahaan lokal yang berbasis ekspor. Adapun nilai ekspor Banshu pada 2017 sebesar US$ 30 juta.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Direktur Tresuri dan Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo menjelaskan, skema kredit ini menggunakan pola penjaminan berupa Standby Letter of Credit (SBLC) dari induk usaha yang berada di Jepang dan diterbitkan oleh bank rekanan BNI di Jepang.
Lebih lanjut, menurut Rico, skema pinjaman dengan jaminan SBLC ini relatif lebih mudah diaplikasikan bagi perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia.
"Kami hanya menggunakan syarat 1 tahun untuk laporan keuangan perusahaan dan jaminan SBLC dari bank mereka yang berada di Jepang. Bank tersebut harus sudah bekerja sama dengan BNI. Dengan kemudahan syarat tersebut, maka dimungkinkan bagi perusahaan Jepang yang baru beroperasi minimal 1 (satu) tahun untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan," tuturnya.
Banshu Electric Indonesia merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) asal Jepang joint venture dengan perusahaan lokal indonesia yang memproduksi spare part otomotif wire harness. Dengan penjualan berbasis ekspor sebesar 43%, BNI berkomitmen untuk dapat mendukung perusahaan-perusahaan lokal yang berbasis ekspor. Adapun nilai ekspor Banshu pada 2017 sebesar US$ 30 juta.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Most Popular