
LDR di Atas 111%, BTN Siap Terbitkan Obligasi
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
20 July 2018 12:43

Jakarta, CNBC Indonesia - PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencatat, rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) pada semester I-2018 berada di angka 111,46%.
Namun dengan kondisi LDR di atas treshold tersebut, perseroan mengaku tidak mengalami permasalahan dan akan mengantisipasi dengan penerbitan obligasi.
Direktur BTN Iman Nugroho Soeko menjelaskan, sejauh ini, likuiditas perseroan masih bagus. Pasalnya, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) mencapai 19,17% pada semester I-2018.
"Memang LDR BTN cukup tinggi di 111% tapi ini bukan ukuran kurangnya likuiditas tapi menunjukan kemampuan intermediasi BTN yang sangat tinggi karena pertumbuhan KPR bagi masyarakat berpenghasilan rendah," ujar dia kepada CNBC Indonesia, Jumat (20/7/2018).
Selain itu, perseroan juga bisa memperoleh pendanaan jangka panjang lain di luar DPK seperti melalui obligasi, pinjaman bilateral, negotiable certificate of deposit (NCD) dan sekuritisasi KPR. Akibatnya, hal ini bisa membuat kondisi likuiditas BTN lebih aman tercermin dari NSFR (net stable funding ratio) dan LCR (liquidity coverage ratio) yg selalu bisa dijaga di atas threshold 100%.
Oleh karena itu, perseroan berencana menerbitkan obligasi untuk mengimbangi ekspansi kredit. "Kami masih ada izin (obligasi) Rp 5 triliun, tapi ini akan kami lakukan tahun depan," kata dia.
(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Namun dengan kondisi LDR di atas treshold tersebut, perseroan mengaku tidak mengalami permasalahan dan akan mengantisipasi dengan penerbitan obligasi.
Selain itu, perseroan juga bisa memperoleh pendanaan jangka panjang lain di luar DPK seperti melalui obligasi, pinjaman bilateral, negotiable certificate of deposit (NCD) dan sekuritisasi KPR. Akibatnya, hal ini bisa membuat kondisi likuiditas BTN lebih aman tercermin dari NSFR (net stable funding ratio) dan LCR (liquidity coverage ratio) yg selalu bisa dijaga di atas threshold 100%.
Oleh karena itu, perseroan berencana menerbitkan obligasi untuk mengimbangi ekspansi kredit. "Kami masih ada izin (obligasi) Rp 5 triliun, tapi ini akan kami lakukan tahun depan," kata dia.
(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular