
Kredit Bank Seret, Bagaimana Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II?
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
20 July 2018 15:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal-II 2018 nampaknya akan kurang menggembirakan dan sulit untuk mendorong ekonomi tumbuh ke level 5,4% sepanjang tahun ini seperti yang dicanangkan pemerintah dalam APBN 2018. Apa pasalnya, sehingga ada kesimpulan semacam ini?
Salah satu pasalnya adalah kinerja bank-bank BUMN yang sudah merilis laporan keuangan sejauh ini terbilang mengecewakan, meskipun mampu membukukan pertumbuhan laba dua digit.
Sejauh ini, baru 3 bank BUMN yang sudah merilis laporan keuangan kuartal-II 2018. Mereka adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Sepanjang paruh pertama 2018, total penyaluran kredit BMRI tercatat sebesar Rp 762,5 triliun, naik 11,8% jika dibandingkan posisi periode yang sama tahun lalu. Pada paruh pertama 2017, penyaluran kredit tumbuh sebesar 11,65% YoY. Ini artinya, pertumbuhan penyaluran kredit hanya naik tipis.
Ini menjadi salah indikator yang bisa sedikit menggambarkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal-II belum akan naik signifikan. Penyaluran kredit dari bank besar seperti BMRI, bisa dijadikan proksi untuk memperkirakan laju perekonomian Indonesia karena merupakan bank terbesar di Indonesia.
Apalagi, tak hanya BMRI yang kinerjanya mengecewakan. Penyaluran kredit BBNI hanya mampu tumbuh 11,1% YoY sepanjang paruh pertama 2018, jauh lebih rendah dari capaian di paruh pertama 2017 yang sebesar 15,4% YoY.
Sementara BBTN, penyaluran kredit perusahaan tumbuh 19,14% YoY sepanjang paruh pertama 2018, tak banyak meningkat dari capaian di paruh pertama 2017 yang sebesar 18,81% YoY.
Sebelumnya untuk periode kuartal I-2018, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5,06% YoY, jauh lebih rendah dibandingkan konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia sebesar 5,18% YoY.
Capaian tersebut juga tak berbeda jauh jika dibandingkan dengan realisasi kuartal I-2017 yang sebesar 5,01% YoY.
BPS dijadwalkan untuk merilis angka pertumbuhan ekonomi kuartal-II 2018 pada 6 Agustus mendatang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Risiko Ekonomi Melambat, Bankir Perketat Penyaluran Kredit
Salah satu pasalnya adalah kinerja bank-bank BUMN yang sudah merilis laporan keuangan sejauh ini terbilang mengecewakan, meskipun mampu membukukan pertumbuhan laba dua digit.
Sejauh ini, baru 3 bank BUMN yang sudah merilis laporan keuangan kuartal-II 2018. Mereka adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Ini menjadi salah indikator yang bisa sedikit menggambarkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal-II belum akan naik signifikan. Penyaluran kredit dari bank besar seperti BMRI, bisa dijadikan proksi untuk memperkirakan laju perekonomian Indonesia karena merupakan bank terbesar di Indonesia.
Apalagi, tak hanya BMRI yang kinerjanya mengecewakan. Penyaluran kredit BBNI hanya mampu tumbuh 11,1% YoY sepanjang paruh pertama 2018, jauh lebih rendah dari capaian di paruh pertama 2017 yang sebesar 15,4% YoY.
Sementara BBTN, penyaluran kredit perusahaan tumbuh 19,14% YoY sepanjang paruh pertama 2018, tak banyak meningkat dari capaian di paruh pertama 2017 yang sebesar 18,81% YoY.
Sebelumnya untuk periode kuartal I-2018, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5,06% YoY, jauh lebih rendah dibandingkan konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia sebesar 5,18% YoY.
Capaian tersebut juga tak berbeda jauh jika dibandingkan dengan realisasi kuartal I-2017 yang sebesar 5,01% YoY.
BPS dijadwalkan untuk merilis angka pertumbuhan ekonomi kuartal-II 2018 pada 6 Agustus mendatang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Risiko Ekonomi Melambat, Bankir Perketat Penyaluran Kredit
Most Popular