
NIM Mengecewakan, Investor Lepas Saham Bank BUMN
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
20 July 2018 14:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Seiring dengan earnings season yang dimulai bulan ini, terungkap bahwa mayoritas kinerja keuangan bank-bank BUMN ternyata mengecewakan. Sejauh ini, ada 3 bank BUMN yang sudah merilis laporan keuangan kuartal-II. Mereka adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Sepanjang kuartal-II 2018, BMRI membukukan laba bersih sebesar Rp 6,32 triliun, mengalahkan konsensus yang dihimpun oleh Reuters sebesar Rp 6,11 triliun. Namun, ada kekhawatiran mengenai pos pendapatan bunga bersih (net interest income) yang tak bisa memenuhi ekspektasi analis. Sepanjang kuartal-II, pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp 13,3 triliun, cukup jauh di bawah konsensus yang sebesar Rp 13,75 triliun.
Turunnya pendapatan bunga bersih merupakan hasil dari menipisnya marjin bunga bersih (net interest margin) perusahaan. Pada kuartal-II, marjin bunga bersih turun menjadi 5,7%, dari yang sebelumnya 5,88%.
Sekedar catatan, penurunan NIM akan direspons negatif oleh investor karena pendapatan dari bisnis utama diproyeksi akan turun. Namun penurunan NIM tersebut bagi peminjam justru merupakan hal positif, artinya ada penurunan tingkat kredit.
Bank-bank Indonesia di kawasan Asia Tenggara tercatat mendapat keuntungan besar dari NIM besar yang mereka terima selama ini.
Sebagai catatan, pendapatan bunga bersih merupakan 'nyawa' utama dari operasional sebuah bank. Ketika pendapatan bunga bersih tak mampu memenuhi ekspektasi investor, ada ekspektasi bahwa kinclongnya bottom line perusahaan tak akan berlangsung lama.
Kemudian, laba bersih per saham BBTN periode kuartal-II tercatat sebesar Rp 69, jauh di bawah konsensus yang sebesar Rp 82,5.
Laporan keuangan BMRI diumumkan kemarin sore (19/7/2018). Pada perdagangan hari ini, harga saham BMRI melemah 1,57% ke level Rp 6.275/saham sementara kemarin, harga saham BMRI melemah 0,39% ke level Rp 6.375/saham.
Laporan keuangan BBTN diumumkan pada Rabu sore (18/7/2018). Sejak rilis laporan keuangan hingga berita ini diturunkan, harga saham BBTN telah merosot sebesar 8,61% (dari Rp 2.440/saham menjadi Rp 2.230/saham).
Satu-satunya bank BUMN yang mencatatkan kinerja positif sejauh ini adalah BBNI. Laba bersih BBNI sepanjang kuartal-II 2018 tercatat sebesar Rp 3,79 triliun, lebih tinggi dari konsensus yang sebesar Rp 3,61 triliun. Pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp 8,95 triliun, juga di atas konsensus yang sebesar Rp 8,77 triliun.
Laporan keuangan BBNI diumumkan pada Rabu sore (18/7/2018) dan sejak rilis laporan keuangan hingga saat ini, harga saham BBNI telah turun sebesar 3,03% (dari Rp 7.425/saham menjadi Rp 7.200/saham). Buruknya kinerja keuangan BMRI dan BBTN pada akhirnya ikut menyeret turun harga saham BBNI.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Laba BMRI Naik 9,9%, Analis: Kinerja Ini Patut Diapresiasi
Sepanjang kuartal-II 2018, BMRI membukukan laba bersih sebesar Rp 6,32 triliun, mengalahkan konsensus yang dihimpun oleh Reuters sebesar Rp 6,11 triliun. Namun, ada kekhawatiran mengenai pos pendapatan bunga bersih (net interest income) yang tak bisa memenuhi ekspektasi analis. Sepanjang kuartal-II, pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp 13,3 triliun, cukup jauh di bawah konsensus yang sebesar Rp 13,75 triliun.
Turunnya pendapatan bunga bersih merupakan hasil dari menipisnya marjin bunga bersih (net interest margin) perusahaan. Pada kuartal-II, marjin bunga bersih turun menjadi 5,7%, dari yang sebelumnya 5,88%.
Bank-bank Indonesia di kawasan Asia Tenggara tercatat mendapat keuntungan besar dari NIM besar yang mereka terima selama ini.
Sebagai catatan, pendapatan bunga bersih merupakan 'nyawa' utama dari operasional sebuah bank. Ketika pendapatan bunga bersih tak mampu memenuhi ekspektasi investor, ada ekspektasi bahwa kinclongnya bottom line perusahaan tak akan berlangsung lama.
Kemudian, laba bersih per saham BBTN periode kuartal-II tercatat sebesar Rp 69, jauh di bawah konsensus yang sebesar Rp 82,5.
Laporan keuangan BMRI diumumkan kemarin sore (19/7/2018). Pada perdagangan hari ini, harga saham BMRI melemah 1,57% ke level Rp 6.275/saham sementara kemarin, harga saham BMRI melemah 0,39% ke level Rp 6.375/saham.
Laporan keuangan BBTN diumumkan pada Rabu sore (18/7/2018). Sejak rilis laporan keuangan hingga berita ini diturunkan, harga saham BBTN telah merosot sebesar 8,61% (dari Rp 2.440/saham menjadi Rp 2.230/saham).
Satu-satunya bank BUMN yang mencatatkan kinerja positif sejauh ini adalah BBNI. Laba bersih BBNI sepanjang kuartal-II 2018 tercatat sebesar Rp 3,79 triliun, lebih tinggi dari konsensus yang sebesar Rp 3,61 triliun. Pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp 8,95 triliun, juga di atas konsensus yang sebesar Rp 8,77 triliun.
Laporan keuangan BBNI diumumkan pada Rabu sore (18/7/2018) dan sejak rilis laporan keuangan hingga saat ini, harga saham BBNI telah turun sebesar 3,03% (dari Rp 7.425/saham menjadi Rp 7.200/saham). Buruknya kinerja keuangan BMRI dan BBTN pada akhirnya ikut menyeret turun harga saham BBNI.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Laba BMRI Naik 9,9%, Analis: Kinerja Ini Patut Diapresiasi
Most Popular