
Ini 12 Perubahan yang Akan Dilakukan Direksi BEI
Monica Wareza, CNBC Indonesia
19 July 2018 16:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Direksi baru Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki 12 inisiatif unggulan yang akan dijalankannya selama masa jabatan direksi yang akan menjabat untuk periode 2018-2021. Bursa menilai 12 inisiatif ini akan bermanfaat untuk meningkatkan jumlah investor beserta yang akan diikuti dengan peningkatan transaksi.
Berikut 12 inisiatif tersebut:
1. Penerapan penyelesaian transaksi dari tiga hari menjadi dua hari (T+3 menjadi T+2)
Inisiatif ini akan segera diterapkan pada 26 November mendatang, bursa tengah mempersiapkan diri untuk menerapkan sistem ini. Ditambah lagi dengan sosialisasi kepada pelaku pasar yakni anggota bursa (AB) dan investor.
2. Electronic book building
Direktur Utama BEI Inarno Djayadi mengatakan ditujukan untuk membuat sistem alotment menjadi lebih transparan selama waktu pembentukan harga dalam proses penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
3. Menambah papan akselerasi
Inarno mengatakan bahwa menambah papan pencatatan emiten yakni papan akselerasi ditujukan untuk mengakomodir small medium enterprise (SME) untuk mau mencatatkan sahamnya di BEI. Bursa akan menggaet tak hanya perusahaan besar, namun juga perusahaan yang masih mencatatkan rugi untuk mau IPO dan dikenakan persyaratan yang lebih ringan ketimbang perusahaan yang masuk dalam papan utama.
4. Implementasi I-Suite
BEI tengah mempersiapkan pemberian kode baru bagi emiten, jadi nantinya emiten tak hanya memiliki kode saham namun juga memiliki kode tertentu untuk dikenali investor.
"Jadi nanti emiten akan memiliki kode khusus, idenya dari bagaimana saham tertentu kondisinya. Apakah laporan keuangannya terlambat atau kondisi lainnya. Nanti ada parameter penting lainnya yang akan dimasukkan," kata Inarno di Kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (19/7).
5. Pembentukan Perusahaa IT
Langkah ini diambil BEI untuk meningkatkan inklusi investasi hingga ke daerah. Selain itu, perusahaan IT ini ditujukan sebagai back office saat nanti perusahaan efek daerah mulai diterapkan.
6. Electronic Trading Platform (ETP) untuk Obligasi
Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan langkah ini merupakan pengembangan ETP yang sudah ada saat ini. Ke depan penggunaan ETP untuk transaksi obligasi ini akan lebih bersifat mandatory sehingga pergerakan transaksi perdagangan obligasi menjadi lebih mudah dikontrol oleh regulator.
"Akan disempurnakan dengan fitur mengaktifkan peran intermediarinya, peran market makernya, mekanisme perdagangannya, spesifikasi produk dan tata cara perdagangannya," kata Hasan di kesempatan yang sama.
7. Membuat Indonesian Government Bonds Futures
Inarno menyatakan akan berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR). Tujuannya untuk memperdalam pasar dengan menyediakan instrumen investasi dan sebagai lindung nilai terhadap instrumen investasi.
8. IDX Virtual Trading System
Untuk menggaet investor baru, BEI menggagas langkah ini yang ditujukan agar calon investor bisa melakukan simulasi transaksi perdagangan saham sebelum mulai bertransaksi sendiri. Penerapannya akan bekerja sama dengan anggota bursa (AB).
9. E-Registration
BEI akan menggagas penaftaran IPO dengan sistem elektronik yang dinilai akan dapat mempercepat prosesnya dengan sistem dokumentasi lebih lengkap.
10. Simplifikasi pembukaan rekening efek
Inisiatif ini ditujukan untuk mempermudah calon investor membuka rekening efek.
11. Pengembangan sistem distribusi keterbukaan informasi perusahaan tercatat terintegrasi (IDX-DNA).
12. Dukungan terhadap pendirian perusahaan efek daerah terkait sertifikasi profesi dan penyediaan infrastruktur back office.
(hps) Next Article Ini Daftar Lengkap Empat Paket Direksi Bursa
Berikut 12 inisiatif tersebut:
1. Penerapan penyelesaian transaksi dari tiga hari menjadi dua hari (T+3 menjadi T+2)
Inisiatif ini akan segera diterapkan pada 26 November mendatang, bursa tengah mempersiapkan diri untuk menerapkan sistem ini. Ditambah lagi dengan sosialisasi kepada pelaku pasar yakni anggota bursa (AB) dan investor.
Direktur Utama BEI Inarno Djayadi mengatakan ditujukan untuk membuat sistem alotment menjadi lebih transparan selama waktu pembentukan harga dalam proses penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
3. Menambah papan akselerasi
Inarno mengatakan bahwa menambah papan pencatatan emiten yakni papan akselerasi ditujukan untuk mengakomodir small medium enterprise (SME) untuk mau mencatatkan sahamnya di BEI. Bursa akan menggaet tak hanya perusahaan besar, namun juga perusahaan yang masih mencatatkan rugi untuk mau IPO dan dikenakan persyaratan yang lebih ringan ketimbang perusahaan yang masuk dalam papan utama.
4. Implementasi I-Suite
BEI tengah mempersiapkan pemberian kode baru bagi emiten, jadi nantinya emiten tak hanya memiliki kode saham namun juga memiliki kode tertentu untuk dikenali investor.
"Jadi nanti emiten akan memiliki kode khusus, idenya dari bagaimana saham tertentu kondisinya. Apakah laporan keuangannya terlambat atau kondisi lainnya. Nanti ada parameter penting lainnya yang akan dimasukkan," kata Inarno di Kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (19/7).
5. Pembentukan Perusahaa IT
Langkah ini diambil BEI untuk meningkatkan inklusi investasi hingga ke daerah. Selain itu, perusahaan IT ini ditujukan sebagai back office saat nanti perusahaan efek daerah mulai diterapkan.
6. Electronic Trading Platform (ETP) untuk Obligasi
Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan langkah ini merupakan pengembangan ETP yang sudah ada saat ini. Ke depan penggunaan ETP untuk transaksi obligasi ini akan lebih bersifat mandatory sehingga pergerakan transaksi perdagangan obligasi menjadi lebih mudah dikontrol oleh regulator.
"Akan disempurnakan dengan fitur mengaktifkan peran intermediarinya, peran market makernya, mekanisme perdagangannya, spesifikasi produk dan tata cara perdagangannya," kata Hasan di kesempatan yang sama.
7. Membuat Indonesian Government Bonds Futures
Inarno menyatakan akan berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR). Tujuannya untuk memperdalam pasar dengan menyediakan instrumen investasi dan sebagai lindung nilai terhadap instrumen investasi.
8. IDX Virtual Trading System
Untuk menggaet investor baru, BEI menggagas langkah ini yang ditujukan agar calon investor bisa melakukan simulasi transaksi perdagangan saham sebelum mulai bertransaksi sendiri. Penerapannya akan bekerja sama dengan anggota bursa (AB).
9. E-Registration
BEI akan menggagas penaftaran IPO dengan sistem elektronik yang dinilai akan dapat mempercepat prosesnya dengan sistem dokumentasi lebih lengkap.
10. Simplifikasi pembukaan rekening efek
Inisiatif ini ditujukan untuk mempermudah calon investor membuka rekening efek.
11. Pengembangan sistem distribusi keterbukaan informasi perusahaan tercatat terintegrasi (IDX-DNA).
12. Dukungan terhadap pendirian perusahaan efek daerah terkait sertifikasi profesi dan penyediaan infrastruktur back office.
(hps) Next Article Ini Daftar Lengkap Empat Paket Direksi Bursa
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular