
Harga Obligasi Terkoreksi Perbaikan Ekonomi AS
Irvin Avriano, CNBC Indonesia
18 July 2018 18:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar obligasi ditutup terkoreksi pada perdagangan hari ini, bersamaan dengan pelemahan nilai tukar rupiah akibat menguatnya dolar Amerika Serikat (AS).
Data Reuters menunjukkan, harga seluruh seri acuan (benchmark) terkoreksi di pasar sekunder dan mendongkrak pergerakan tingkat imbal hasilnya (yield). Pergerakan harga dan yield saling bertolak belakang di pasar sekunder obligasi, termasuk surat berharga negara (SBN).
Yield seri 5 tahun naik 6 basis poin (bps) menjadi 7,59% dan seri 10 tahun naik 5 bps menjadi 7,61%. Selanjutnya, yield seri 15 tahun naik 3 bps menjadi 7,86% dan seri 20 tahun naik 5 bps menjadi8,07%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
(ags/ags) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor
Data Reuters menunjukkan, harga seluruh seri acuan (benchmark) terkoreksi di pasar sekunder dan mendongkrak pergerakan tingkat imbal hasilnya (yield). Pergerakan harga dan yield saling bertolak belakang di pasar sekunder obligasi, termasuk surat berharga negara (SBN).
![]() |
Harga wajar obligasi pemerintah juga mengalami penurunan. Indeks INDOBeX Government Total Return yang dikeluarkan PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) menunjukkan adanya koreksi 0,4 poin (0,21%) menjadi 231 sore ini.
Selain di pasar obligasi, koreksi juga terjadi di pasar valas. Dolar AS menguat 19 poin (0,13%) terhadap rupiah hingga mata uang garuda turun menjadi Rp 14.411 per dolar AS. Greenback menguat terhadap hampir seluruh mata uang setelah pernyataan agresif (hawkish) Gubernur The Federal Reserve.
Meski ekonomi AS tumbuh hanya 2% di kuartal I-2018, Jerome Powell mengatakan pertumbuhan di kuartal berikutnya "lebih kuat daripada yang pertama." Pernyataan ini mengirimkan sinyal bahwa Fed Fund Rate tahun ini akan naik sesuai prediksi pasar yakni 4 kali sepanjang 2018.
Di pasar AS, obligasi pemerintah Paman Sam mengalami kenaikan dan membuat yield-nya tertekan. Yield seri acuan 10 tahun melemah tipis 0,01 bps menjadi 2,85%.
Sore ini, pasar saham Eropa menghijau dan pasar saham Asia bergerak variatif (mixed). Di pasar saham domestik, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 29 poin (+0,5%) menjadi 5.890.
TIM RISET CNBC INDONESIA
![]() |
Di pasar AS, obligasi pemerintah Paman Sam mengalami kenaikan dan membuat yield-nya tertekan. Yield seri acuan 10 tahun melemah tipis 0,01 bps menjadi 2,85%.
Sore ini, pasar saham Eropa menghijau dan pasar saham Asia bergerak variatif (mixed). Di pasar saham domestik, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 29 poin (+0,5%) menjadi 5.890.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor
Most Popular