Laba Bank BTN Semester I-2018 Naik 12% Jadi Rp 1,42 T

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
18 July 2018 16:24
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) membukukan laba bersih sebesar Rp 1,42 triliun atau naik 12,01% (yoy).
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) membukukan laba bersih sebesar Rp 1,42 triliun atau naik 12,01% (yoy). Laba bersih didorong kenaikan Pendapatan bunga bersih yang melaju 12,98% yoy menjadi Rp4,77 triliun.

Kenaikan laba bersih BTN ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih yang tumbuh 12,98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 4,77 triliun.

Pendapatan bunga bersih berasal dari penyaluran kredit yang tumbuh 19,14% secara tahunan (year on year/ yoy) menjadi Rp 211,35 triliun. Kredit perumahan yang tumbuh 19,76% yoy atau menjadi sebesar Rp 191,30 triliun.

"KPR subsidi yang tumbuh paling tinggi atau sebesar 30,26% (yoy) menjadi Rp 83,36 triliun, sementara KPR non subsidi tumbuh 13,4% (yoy)," kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono saat jumpa pers di Menara Bank BTN, Jakarta, Rabu (18/7/2018).

Kebijakan BTN mengumpulkan dana murah juga dongkrak pendapatan bunga bersih. DPK Bank BTN menembus Rp189,63 triliun atau naik 19,17% (yoy). Pada struktur pendanaan Giro dan Tabungan masing-masing mencapai Rp48,63 triliun dan Rp39,46 triliun dengan pertumbuhan masing-masing 16,55% yoy dan 19,44% yoy. "Kedepan, kami masih fokus untuk meningkatkan low cost fund," kata Maryono.
Skema baru KPR subsidi

Sebagai pemimpin di pasar KPR, Bank BTN menguasai pangsa pasar KPR nasional sebesar 37,47% dan menjadi penyalur terbesar diantara perbankan lain untuk KPR Subsidi sebesar 94,12%.

Maryono menambahkan, khusus untuk Program Satu Juta Rumah, per Juni 2018, Bank BTN sudah menyalurkan KPR untuk 423.303 unit rumah dengan nilai Rp38,4 triliun baik dalam bentuk KPR subsidi maupun non subsidi. Dari keseluruhan penyaiuran KPR tersebut, 307.360 unit diantaranya berbentuk kredit konstruksi perumahan.Adapun khusus untuk KPR subsidi Bank BTN sudah mendistribusikan pinjaman untuk 297.044 unit rumah dengan nilai Rp17,15 triliun.

Untuk pertama kalinya tahun ini, Bank BTN mengucurkan KPR subsidi dengan skema Subsidi Selisih Bunga (SSB) dan bantuan uang muka. Bank BTN pada semester ll tahun ini akan mengalirkan kredit dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). "Dengan adanya FLPP tersebut diharapkan akan meningkatkan kapasitas kredit perseroan sehingga masyarakat dapat memiliki rumah yang Iayak dengan cara mudah, cepat dan murah sekaligus dapat mempercepat pencapaian program satu juta rumah kata Maryono.

Pada sektor kredit konstruksi perumahan, Maryono menambahkan Bank BTN mencatatkan pertumbuhan kredit konstruksi sebesar17,03% yoy atau sebesar Rp27,60 triliun rupiah yang mengalir untuk para pengembang perumahan.

Sementara untuk kredit non perumahan, Bank BTN merealisasikan pertumbuhan kreditsebesar13,49% yoy menjadi Rp 20,05 triliun dengan kontribusi terbesar dari kredit komersial sebesar Rp15,49 triliun sedangkan kredit konsumer tercatat mencapai Rp4,5 triliun per Juni 2018. "Semester kedua kami akan terus menggenjot kredit perumahan untuk mengejar target kredit kami tahun ini yang diharapkan dapat tumbuh di atas 20%," kata Maryono.

Laju pertumbuhan kredit yang tinggi diimbangi dengan kualitas kredit yang terus membaik. Bank BTN memperbaiki Non Performing Loan (NPL) gross dari sebesar 3,23% pada semester I tahun lalu menjadi hanya 2,78% pada periode yang sama tahun ini. NPL gross terendah berhasil dicatatkan segmen KPR subsidi yang hanya sebesar 1,21 %. Angka tersebut lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,66%.




(dru/dru) Next Article Live! Paparan Kinerja Keuangan BTN Semester I-2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular