Negara-negara Ini Lebih 'Parah' dari Indonesia Nilai Tukarnya

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
18 July 2018 12:07
BI mengungkapkan saat ini kondisi pasar keuangan baik valuta asing maupun SBN sudah lebih tenang ketimbang periode April-Juni 2018.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan saat ini kondisi pasar keuangan baik valuta asing maupun Surat Berharga Negara (SBN) sudah lebih tenang ketimbang periode April-Juni 2018.

Inflow atau aliran modal masuk juga mulai membanjiri pasar SBN.

Demikian disampaikan Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, Nanang Hendarasah kepada CNBC Indonesia, Rabu (17/7/2018).

Bahkan Dijelaskan Nanang, saat ini BI mengurangi intervensi di pasar SBN karena memang sejak 2 Juli 2018 sudah terjadi inflows ke obligasi negara tersebut.

"Sejak 2 Juli sudah masuk inflows Rp 10,2 triliun ke SBN.

Lebih jauh Nanang mengatakan volatilitas rupiah masih tetap terkendali di level 7,5% sedangkan depresiasi rupiah sejak awal tahun di posisi 5,6%.

"Volatilitas sekitar 7,5% dan depresiasi 5,6%. Masih cukup terkendali dibandingkan negara-negara tetangga," kata Nanang.

Berdasarkan data BI, Nanang mengatakan depresiasi nilai tukar yang paling dalam adalah Peso Argentina yang mencapai 31,89% sejak awal 2018. Kemudian disusul Lira Turki yang mencapai 21,45% depresiasinya.

Kemudian, Real Brasil dan Rubel Rusia masing-masing berada di posisi 3 dan 4 terdalam dengan 14,30% dan 7,77% depresiasinya.

Selain itu Rupee India, Peso Filipina, Afrika Selatan Rand dan Forint Hungaria berada di posisi 5,6,7, dan 8 dengan depresiasi masing-masing 6,55%, 6,5%, 6,49%, 5,95%.

Sedangkan Indonesia masih lebih baik dari negara-negara emerging markets tersebut dengan peringkat ke 9 depresiasi sebesar 5,58% dan disusul Peso Chile dan Zloty Polandia yang masing-masing berada di peringkat 10 dan 11. Adapun tingkatnya 5,36% dan 4,96% depresiasinya.

"Indonesia masih sebanding bahkan lebih baik dari beberapa negara emerging lainnya," kata Nanang.
Nilai tukar emerging yang terdepresiasi dalam :

1. Peso Argentina : 31,89%
2. Lira Turki : 21,45%
3. Real Brasil : 14,30%
4. Rubel Rusia : 7,77%
5. Rupee India : 6,55%
6. Peso Filipina : 6,5%
7. Rand Afsel : 6.49%
8. Forint Hungaria : 5,95%
9. Rupiah Indonesia : 5,58%
10. Peso Chile : 5,36%
11. Zloty Polandia : 4,96%


(wed) Next Article Era 'Diskon' Rupiah Masih Berlanjut

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular