
Rupiah Melemah 5,7% Sejak Awal Tahun, Ini Sebabnya
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
17 July 2018 12:22

AS kini menjadi satu-satunya negara maju yang berani menerapkan kebijakan moneter ketat. Bank Sentral Uni Eropa (ECB) memang akan mengurangi stimulus moneter pada September dan mengakhirinya pada Desember tahun ini.
Namun soal kenaikan suku bunga acuan, paling cepat ditempuh pada pertengahan 2019. Pelaku pasar memperkirakan bahkan kemungkinan mudur 3 bulan menjadi September 2019.
Sementara Bank Sentral Jepang (BoJ) sepertinya masih jauh di belakang. Negeri Matahari Terbit masih mendambakan inflasi yang tak kunjung keluar dari sarangnya. Inflasi Jepang masih berkutat di kisaran 0-1%, masih cukup jauh dari target BoJ yaitu 2%.
Oleh karena itu, BoJ masih akan menerapkan kebijakan moneter ekstra longgar untuk memancing permintaan domestik. Kapan BoJ akan mengarah ke kenaikan suku bunga acuan yang sekarang masih minus?
"Pada suatu waktu dalam 5 tahun ini, Jepang akan mencapai target inflasi 2%," ujar Haruhiko Kuroda, Gubernur BoJ, belum lama ini seperti dikutip Reuters. Sepertinya pasar masih harus bersabar.
Situasi ini membuat dolar AS menjadi sangat seksi karena kenaikan suku bunga menyebabkan kenaikan imbal hasil yang didapat investor. Aliran dana pun terpusat ke AS yang membuat greenback sangat perkasa di hadapan mata uang dunia. Rupiah pun menjadi salah satu korbannya.
(aji/aji)
Namun soal kenaikan suku bunga acuan, paling cepat ditempuh pada pertengahan 2019. Pelaku pasar memperkirakan bahkan kemungkinan mudur 3 bulan menjadi September 2019.
Sementara Bank Sentral Jepang (BoJ) sepertinya masih jauh di belakang. Negeri Matahari Terbit masih mendambakan inflasi yang tak kunjung keluar dari sarangnya. Inflasi Jepang masih berkutat di kisaran 0-1%, masih cukup jauh dari target BoJ yaitu 2%.
"Pada suatu waktu dalam 5 tahun ini, Jepang akan mencapai target inflasi 2%," ujar Haruhiko Kuroda, Gubernur BoJ, belum lama ini seperti dikutip Reuters. Sepertinya pasar masih harus bersabar.
Situasi ini membuat dolar AS menjadi sangat seksi karena kenaikan suku bunga menyebabkan kenaikan imbal hasil yang didapat investor. Aliran dana pun terpusat ke AS yang membuat greenback sangat perkasa di hadapan mata uang dunia. Rupiah pun menjadi salah satu korbannya.
(aji/aji)
Next Page
Lonjakan Impor Bebani Rupiah
Pages
Most Popular