Ditopang Rilis Laporan Keuangan, Wall Street Akan Dibuka Naik

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
16 July 2018 18:28
Wall Street akan dibuka menguat pada perdagangan hari Senin.
Foto: REUTERS/Lucas Jackson
Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street akan dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Senin (16/7/2018) waktu setempat. Hal ini terlihat dari kontrak futures tiga indeks saham utama Amerika Serikat (AS): kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 12 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500, dan Nasdaq diimplikasikan naik masing-masing sebesar 0,1 dan 8 poin.

Rilis laporan keuangan yang memuaskan menjadi motor utama penggerak Wall Street pada hari ini. Laba bersih per saham Bank of America periode kuartal-II 2018 diumumkan sebesar 63 sen, lebih tinggi dari konsensus yang dihimpun oleh Reuters sebesar 57 sen. Kemudian, laba bersih per saham dari BlackRock diumumkan sebesar US$6,66, juga mengungguli konsensus yang sebesar US$6,55.

Positifnya laporan keuangan yang dirilis pada hari ini lantas berhasil menutupi kekecewaan investor pada Jumat lalu (13/7/2018), kala laporan keuangan dari Citigroup dan Wells Fargo tak berhasil memenuhi ekspektasi analis.

Laba bersih Citigroup diumumkan di level US$1,63 per saham, mengalahkan konsensus yang sebesar US$1,56. Namun, pendapatan perusahaan tercatat hanya sebesar US$18,469 miiliar, lebih rendah dari konsensus yang sebesar US$18,512 miliar. Sementara itu, baik pendapatan maupun laba bersih Wells Fargo diumumkan lebih rendah dari estimasi pelaku pasar.


Namun, risiko perang dagang antara AS dengan Uni Eropa mengintai jalannya perdagangan pada hari ini. Menjelang pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden AS Donald Trump menyebut Uni Eropa sebagai musuh di bidang perdagangan. Dikutip dari BBC, Trump mengatakan ada banyak musuh dari AS termasuk Rusia dan China, namun dirinya menempatkan Uni Eropa di posisi teratas.

"Saya rasa Uni Eropa merupakan sebuah musuh, (mengingat) apa yang mereka lakukan kepada kami di bidang perdagangan," papar Trump.

Sebelumnya, Trump juga menyerang negara-negara Uni Eropa dalam pertemuan NATO pada minggu lalu lantaran dianggap pelit dalam mengeluarkan belanja pertahanan.

Sebagai catatan, negara-negara anggota NATO sebelumnya telah setuju untuk menggelontorkan dana 2% dari PDB untuk belanja militer. Hingga kini, hanya 5 negara yang memenuhi perjanjian tersebut yakni AS, Inggris, Yunani, Estonia, dan Polandia.

Pernyataan-pernyataan keras dari Trump tersebut tentu akan membuat friksi di bidang perdagangan antar keduanya kian sulit untuk diselesaikan.

Pada hari ini pukul 19:30 WIB, data empire manufacturing periode Juli akan dirilis. Pada saat yang bersamaan, data pertumbuhan penjualan barang-barang ritel periode Juni juga akan diumumkan.

Tak ada anggota FOMC yang dijadwalkan berbicara pada hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ank/prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular