
Trump Terus Serang Uni Eropa, Bursa Saham Eropa Bervariasi
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
16 July 2018 15:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa dibuka bervariasi pada perdagangan hari ini: indeks DAX (Jerman) melemah 0,08% ke level 12.530,98, indeks CAC 40 (Prancis) flat di level 5.429,43, sementara indeks SXXP 600 yang berisi 600 perusahaan dari 17 negara di wilayah Eropa dibuka di level 385,21 atau menguat 0,05% dibandingkan posisi hari Jumat (13/7/2018).
Isu perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) membebani bursa saham Benua Biru pada perdagangan pertama di pekan ini.
Menjelang pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden AS Donald Trump menyebut Uni Eropa sebagai musuh di bidang perdagangan. Dikutip dari BBC, Trump mengatakan ada banyak musuh dari AS termasuk Rusia dan China, namun dirinya menempatkan Uni Eropa di posisi teratas.
"Saya rasa Uni Eropa merupakan sebuah musuh, (mengingat) apa yang mereka lakukan kepada kami di bidang perdagangan," papar Trump.
Sebelumnya, Trump juga menyerang negara-negara Uni Eropa dalam pertemuan NATO pada minggu lalu lantaran dianggap pelit dalam mengeluarkan belanja pertahanan.
Sebagai catatan, negara-negara anggota NATO sebelumnya telah setuju untuk menggelontorkan dana 2% dari PDB untuk belanja militer. Hingga kini, hanya 5 negara yang memenuhi perjanjian tersebut yakni AS, Inggris, Yunani, Estonia, dan Polandia.
Pernyataan-pernyataan keras dari Trump tersebut tentu akan membuat friksi di bidang perdagangan antar keduanya kian sulit untuk diselesaikan.
(ank/wed) Next Article Ikuti Tren Asia, Bursa Eropa Menguat di Pembukaan
Isu perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) membebani bursa saham Benua Biru pada perdagangan pertama di pekan ini.
Menjelang pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden AS Donald Trump menyebut Uni Eropa sebagai musuh di bidang perdagangan. Dikutip dari BBC, Trump mengatakan ada banyak musuh dari AS termasuk Rusia dan China, namun dirinya menempatkan Uni Eropa di posisi teratas.
Sebelumnya, Trump juga menyerang negara-negara Uni Eropa dalam pertemuan NATO pada minggu lalu lantaran dianggap pelit dalam mengeluarkan belanja pertahanan.
Sebagai catatan, negara-negara anggota NATO sebelumnya telah setuju untuk menggelontorkan dana 2% dari PDB untuk belanja militer. Hingga kini, hanya 5 negara yang memenuhi perjanjian tersebut yakni AS, Inggris, Yunani, Estonia, dan Polandia.
Pernyataan-pernyataan keras dari Trump tersebut tentu akan membuat friksi di bidang perdagangan antar keduanya kian sulit untuk diselesaikan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/wed) Next Article Ikuti Tren Asia, Bursa Eropa Menguat di Pembukaan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular