
Risiko Perang Dagang Terus Mereda, Bursa Saham Asia Menguat
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
13 July 2018 08:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia dibuka menguat pada perdagangan hari ini: indeks Strait Times naik 0,14%, indeks Hang Seng naik 0,73%, indeks Nikkei naik 0,94%, dan indeks Kospi naik 0,35%. Sementara itu, indeks Shanghai dibuka melemah 0,37%.
Risiko perang dagang yang terus mereda telah memberikan kepercayaan diri bagi investor untuk berbelanja di bursa saham. Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin mengatakan Washington siap membuka kembali negosiasi perdagangan dengan China. Syaratnya, Negeri Tirai Bambu harus melakukan perubahan struktural dalam perekonomiannya.
"Apabila China berkomitmen melakukan perubahan struktural, maka pemerintah siap setiap saat untuk berdiskusi," papar Mnuchin seperti dikutip dari Reuters.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pemerintahan AS terus mengkaji dampak dari penerapan bea masuk.
"Kami memonitor dampak negatif dari bea masuk dengan seksama. Kami terus melakukan itu," kata Mnuchin.
Pernyataan Mnuchin menegaskan bahwa bahwa AS menyadari adanya konsekuensi negatif yang harus ditanggung kala menerapkan bea masuk bagi produk-produk impor asal China. Jika dampak negatif dirasa lebih besar dari manfaat yang didapat, bukan tidak mungkin Presiden Donald Trump berpikir ulang dan membatalkan rencananya.
Namun, ada risiko yang harus diperhatikan pelaku pasar pada perdagangan hari ini, yakni data pertumbuhan ekonomi Singapura yang mengecewakan. Angka final pertumbuhan ekonomi Singapura kuartal-II diumumkan di level 3,8% YoY, lebih rendah dari konsensus yang dihimpun oleh Reuters sebesar 4% YoY.
(ank/roy) Next Article Perang Dagang Berkecamuk, Bursa Asia Merah Membara
Risiko perang dagang yang terus mereda telah memberikan kepercayaan diri bagi investor untuk berbelanja di bursa saham. Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin mengatakan Washington siap membuka kembali negosiasi perdagangan dengan China. Syaratnya, Negeri Tirai Bambu harus melakukan perubahan struktural dalam perekonomiannya.
"Apabila China berkomitmen melakukan perubahan struktural, maka pemerintah siap setiap saat untuk berdiskusi," papar Mnuchin seperti dikutip dari Reuters.
"Kami memonitor dampak negatif dari bea masuk dengan seksama. Kami terus melakukan itu," kata Mnuchin.
Pernyataan Mnuchin menegaskan bahwa bahwa AS menyadari adanya konsekuensi negatif yang harus ditanggung kala menerapkan bea masuk bagi produk-produk impor asal China. Jika dampak negatif dirasa lebih besar dari manfaat yang didapat, bukan tidak mungkin Presiden Donald Trump berpikir ulang dan membatalkan rencananya.
Namun, ada risiko yang harus diperhatikan pelaku pasar pada perdagangan hari ini, yakni data pertumbuhan ekonomi Singapura yang mengecewakan. Angka final pertumbuhan ekonomi Singapura kuartal-II diumumkan di level 3,8% YoY, lebih rendah dari konsensus yang dihimpun oleh Reuters sebesar 4% YoY.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Perang Dagang Berkecamuk, Bursa Asia Merah Membara
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular