Satuan Lot akan Berubah, APEI: Kami Butuh Waktu Penyesuaian
Monica Wareza, CNBC Indonesia
12 July 2018 14:18
Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) menilai anggota bursa atau broker perlu persiapan khusus untuk menerapkan perubahan satuan lot dari yang berlaku saat ini 100 saham setiap lot. Hal yang perlu disiapkan antara lain adalah infrastruktur di bursa dan sistem back office transaksi nantinya.
Komite Ketua Umum APEI Octavianus Budianto mengatakan tak ada salahnya jika bursa mewacanakan rencana tersebut, tapi harus dipertimbangkan seperti apa kesiapan bursa dan Anggota Bursa (AB) dalam merealisasikan rencana tersebut. Tapi perlu juga dipertimbangkan kondisi harga saham yang diperdagangkan di bursa saat ini.
"Coba kita lihat dulu profil harga saham, clustering (dikelompokan) aja harga di atas Rp 10 ribu berapa sekian ribu berapa. Nanti kita lihat coba simulasi pake Rp 50 per unit itu seperti apa, itu sebenarnya masuk apa tidak," kata Octavianus di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (12/7).
Menurut dia, jika semua saham diturunkan jumlahnya dalam satu lot maka untuk saham dengan harga Rp 50 per saham (gocap) akan menjadikan transaksi menjadi lebih ramai. "Jadi kalau beli saham harga Rp 50 beli cuma Rp 10 ribu kan itu jadinya gimana, belum lagi resiko trading error," jelas dia.
Selain itu, dia juga menilai bahwa bursa juga perlu memastikan kesiapan infrastruktur perdagangan di bursa. Karena penurunan jumlah saham ini dalam satu lot ini akan menyebabkan jumlah transaksi akan lebih ramai, namun jika bursa tidak siap maka akan terjadi gangguan dalam perdagangan.
BEI merencanakan untuk merevisi jumlah saham dalam satu lot, tujuannya adalah untuk meningkatkan likuiditas perdagangan. Dengan demikian BEI masih optimis bisa mencapai kapitalisasi pasar hingga Rp 10 ribu triliun hingga 2020 mendatang.
(hps) Next Article Satuan Lot Berubah, Ritel Bisa Beli Saham Unilever Dkk
Komite Ketua Umum APEI Octavianus Budianto mengatakan tak ada salahnya jika bursa mewacanakan rencana tersebut, tapi harus dipertimbangkan seperti apa kesiapan bursa dan Anggota Bursa (AB) dalam merealisasikan rencana tersebut. Tapi perlu juga dipertimbangkan kondisi harga saham yang diperdagangkan di bursa saat ini.
"Coba kita lihat dulu profil harga saham, clustering (dikelompokan) aja harga di atas Rp 10 ribu berapa sekian ribu berapa. Nanti kita lihat coba simulasi pake Rp 50 per unit itu seperti apa, itu sebenarnya masuk apa tidak," kata Octavianus di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (12/7).
Menurut dia, jika semua saham diturunkan jumlahnya dalam satu lot maka untuk saham dengan harga Rp 50 per saham (gocap) akan menjadikan transaksi menjadi lebih ramai. "Jadi kalau beli saham harga Rp 50 beli cuma Rp 10 ribu kan itu jadinya gimana, belum lagi resiko trading error," jelas dia.
BEI merencanakan untuk merevisi jumlah saham dalam satu lot, tujuannya adalah untuk meningkatkan likuiditas perdagangan. Dengan demikian BEI masih optimis bisa mencapai kapitalisasi pasar hingga Rp 10 ribu triliun hingga 2020 mendatang.
(hps) Next Article Satuan Lot Berubah, Ritel Bisa Beli Saham Unilever Dkk
Most Popular