
Gubernur BI: Rupiah Akan Menguat, Dolar Masih Overvalued
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
11 July 2018 12:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan nilai tukar rupiah masih ada potensi untuk terus menguat. Pasalnya, saat ini rupiah masih jauh dari nilai fundamentalnya alias overvalued.
"Kebijakan nilai tukar kita akan kami jaga sesuai fundamentalnya nilai tukar yang ada sekarang masih overvalued dibandingkan fundamentalnya," kata Perry di Gedung DPR, Rabu (11/7/2018).
Ia menegaskan, melihat dari sisi fundamentalnya, rupiah terhadap dolar harusnya masih apresiasi kembai. Namun memang tekanan eksternal masih membawa dolar AS kian menguat.
Perry menambahkan, pelemahan rupiah masih sejalan dengan negara berkembang lainnya. Bahkan beberapa negara pelemahan nilai tukarnya jauh lebih tinggi ketimbang Indonesia.
"Kami tegaskan nilai tukar relatif terkendali dan kami nyatakan kembali komitmen BI. Rupiah masih ada potensi menguat," tegas Perry.
Fokus kebijakan BI, sambung Perry saat ini adalah benar-benar menjaga stabilitas nilai tukar. Hal ini menurut Perry, BI memfokuskan kebijakan pada pro-stability.
(dru/dru) Next Article BI Tak Terapkan Kontrol Devisa, Cuma Bahas Pajak Inflows
"Kebijakan nilai tukar kita akan kami jaga sesuai fundamentalnya nilai tukar yang ada sekarang masih overvalued dibandingkan fundamentalnya," kata Perry di Gedung DPR, Rabu (11/7/2018).
Ia menegaskan, melihat dari sisi fundamentalnya, rupiah terhadap dolar harusnya masih apresiasi kembai. Namun memang tekanan eksternal masih membawa dolar AS kian menguat.
"Kami tegaskan nilai tukar relatif terkendali dan kami nyatakan kembali komitmen BI. Rupiah masih ada potensi menguat," tegas Perry.
Fokus kebijakan BI, sambung Perry saat ini adalah benar-benar menjaga stabilitas nilai tukar. Hal ini menurut Perry, BI memfokuskan kebijakan pada pro-stability.
(dru/dru) Next Article BI Tak Terapkan Kontrol Devisa, Cuma Bahas Pajak Inflows
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular