Di Kurs Acuan, Dolar AS Dekati Rp 14.400

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 July 2018 10:45
Profit Taking Ikut Tekan Rupiah
Foto: REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Selain itu, api perang dagang yang kembali berkobar. Reuters mengabarkan pemerintahan Presiden AS Donald Trump sedang menyusun daftar baru produk-produk asal China yang akan dikenakan bea masuk. Nilai produk-produk tersebut mencapai US$ 200 miliar. 

Beberapa waktu lalu, Trump memang mengatakan sudah menyiapkan daftar panjang produk-produk China yang akan terkena bea masuk. Nilai totalnya mencapai lebih dari US$ 500 miliar. 

Akibatnya, investor kembali memasang mode risk-on. Aset-aset berisiko di negara berkembang tertekan aksi jual karena investor cenderung mencari aman. Aksi jual ini menekan rupiah. 

Di pasar saham, investor asing membukukan jual bersih Rp 54,22 miliar pada pukul 10:25 WIB. Sementara di pasar obligasi, aksi jual terlihat dari kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah tenor 10 tahun menjadi 7,387% pada pukul 10:26 WIB dari 7,382% pada penutupan kemarin.  

Selain dipicu sentimen negatif eksternal, sepertinya investor juga mulai merealisasikan keuntungan yang didapat di pasar obligasi. Sejak 4 Juli, yield obligasi pemerintah terus turun dari 7,798% menjadi 7,382%. Ini menandakan harga obligasi sudah naik signifikan sehingga menggoda investor melakukan ambil untung (profit taking).

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular