
Darma Henwa Bidik Proyek Tambang Emas Senilai Rp 770 M
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
10 July 2018 13:21

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Darma Henwa Tbk (DEWA) biding proyek eksplorasi penambangan emas milik PT Citra Palu Minerals di Sulawesi Tengah dan Selatan. Nilai proyek tersebut diperkirakan mencapai US$ 40-US$55 juta atau setara Rp 560 miliar-Rp 770 miliar.
Corporate Secretary & Chief Corporate Services Officer Mukson Arif menjelaskan ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan perseroan dalam proyek tambang tersebut ialah konstruksi jalan dan surface preparation dengan durasi pekerjaan selama 3-4 tahun.
"Kami kan services disini, jadi belum berjalan namun sudah ada pembicaraan menuju kontrak jadi sedang dipersiapkan," ujar Mukson usai Rapat Umum Pemegang Sahan Tahunan (RUPST) perseroan di Aston Bridge Rasuna, Selasa (10/7/18).
Selain itu, perseroan juga akan menggarak proyek infrastruktur di area penambangan bijih dan tembaga di Kawasan Gorontalo milik PT Gorontalo Minerals.
Diversifikasi proyek bisnis perseroan di luar pertambangan batu bara menjadi salah satu fokus DEWA untuk memperoleh kinerja yang semakin positif kedepannya.
"Potensi untuk mineral di Indonesia kan berkembang trus sesuai kebutuhan industri, jadi kami mulai lakukan diversifikasi melihat potensi yang sangat menarik tersebut. Untuk tahun ini kami fokus menyelesaikan penambangan Mineral Seng oleh PT Dairi Prima Mineral," tambah Mukson.
Sementara itu, untuk jasa penambangan di proyek mineral seng tersebut, perseroan masih menunggu pendanaan dari realisasi kontrak yang telah dilakukan. Diperkirakan nilai proyek tersebut mencapai US$ 70 juta.
Dalam hal ini, perseroan menganggarkan belanja modal (capital ecpenditur/capex) senilai US$ 35 juta yang didapat melalui sindikasi pinjaman dan vendor financing.
"Capex untuk perbaikan alat, dan juga pembelian komponen-komponen dalam memperbaiki alat produksi. Realisasi targetnya hingga Juli 2018 kami sudah keluarkan US$ 17 juta," tambah Mukson.
Pada tahun lalu, perseroan menganggarkan capex sebesar US$ 70 juta. Sedangkan ada kuartal-I 2018, perseroan mencatatkan kenaikan signifikan laba bersih menjadi US$ 805,56 ribu dibandingkan dengan laba bersih pada kuartal-I 2017 sebesar US$ 17 ribu.
(hps/hps) Next Article Hingga Oktober 2019, DEWA Produksi Batu Bara 13,22 Juta Ton
Corporate Secretary & Chief Corporate Services Officer Mukson Arif menjelaskan ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan perseroan dalam proyek tambang tersebut ialah konstruksi jalan dan surface preparation dengan durasi pekerjaan selama 3-4 tahun.
"Kami kan services disini, jadi belum berjalan namun sudah ada pembicaraan menuju kontrak jadi sedang dipersiapkan," ujar Mukson usai Rapat Umum Pemegang Sahan Tahunan (RUPST) perseroan di Aston Bridge Rasuna, Selasa (10/7/18).
Diversifikasi proyek bisnis perseroan di luar pertambangan batu bara menjadi salah satu fokus DEWA untuk memperoleh kinerja yang semakin positif kedepannya.
"Potensi untuk mineral di Indonesia kan berkembang trus sesuai kebutuhan industri, jadi kami mulai lakukan diversifikasi melihat potensi yang sangat menarik tersebut. Untuk tahun ini kami fokus menyelesaikan penambangan Mineral Seng oleh PT Dairi Prima Mineral," tambah Mukson.
Sementara itu, untuk jasa penambangan di proyek mineral seng tersebut, perseroan masih menunggu pendanaan dari realisasi kontrak yang telah dilakukan. Diperkirakan nilai proyek tersebut mencapai US$ 70 juta.
Dalam hal ini, perseroan menganggarkan belanja modal (capital ecpenditur/capex) senilai US$ 35 juta yang didapat melalui sindikasi pinjaman dan vendor financing.
"Capex untuk perbaikan alat, dan juga pembelian komponen-komponen dalam memperbaiki alat produksi. Realisasi targetnya hingga Juli 2018 kami sudah keluarkan US$ 17 juta," tambah Mukson.
Pada tahun lalu, perseroan menganggarkan capex sebesar US$ 70 juta. Sedangkan ada kuartal-I 2018, perseroan mencatatkan kenaikan signifikan laba bersih menjadi US$ 805,56 ribu dibandingkan dengan laba bersih pada kuartal-I 2017 sebesar US$ 17 ribu.
(hps/hps) Next Article Hingga Oktober 2019, DEWA Produksi Batu Bara 13,22 Juta Ton
Most Popular