
Juni 2018, Tingkat Keyakinan Konsumen Tertinggi Sejak Merdeka
Raditya Hanung Prakoswa, CNBC Indonesia
09 July 2018 17:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada Senin (9/6/2018), Bank Indonesia (BI) merilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Juni 2018 yang sebesar 128,1. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 125,1. Apabila ditinjau secara historis, IKK sebesar ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah.
IKK sempat melambat memasuki tahun 2018, namun sejak memasuki bulan April 2018, IKK mulai menanjak hingga menyentuh puncaknya pada bulan lalu.
Secara bulanan (month-to-month/MtM), IKK bulan Juni 2018 mampu tumbuh sebesar 2,4%, jauh lebih baik dari capaian bulan Juni 2017 yang malah terkoreksi 2,78% MtM. Namun, secara tahunan (year-on-year/YoY), pertumbuhan bulan Juni 2018 yang sebesar 4,66% YoY, masih lebih rendah dari pertumbuhan Juni 2017 sebesar 7,18% YoY.
Hal itu nampaknya disebabkan oleh rendahnya IKK di sepanjang tahun 2016, akibat kenaikan Tarif Dasar Listrik di pertengahan tahun sebesar 0,81% secara rata-rata.
"Peningkatan optimisme konsumen didorong oleh meningkatnya kedua komponen pembentuknya, yaitu Indeks Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK)," sebut laporan BI.
IKE pada Juni 2018 tercatat 120,8, meningkat 4,7 poin dari bulan sebelumnya. Hal ini ditopang oleh meningkatnya seluruh komponennya, terutama Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (durable goods) yang naik sebesar 5,9 poin menjadi 128,9.
Sementara, IEK periode Juni adalah 135,4, lebih tinggi dari capaian Mei sebesar 134,1. Menguatnya ekspektasi konsumen didorong oleh meningkatnya ekspektasi konsumen terhadap penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja pada 6 bulan mendatang.
Kenaikan penghasilan saat ini dan meningkatnya kebutuhan rumah tangga selama bulan puasa dan lebaran lantas mendorong konsumen untuk meningkatkan belanja. Hal ini terlihat dari rata-rata porsi pendapatan konsumen untuk belanja sebesar 67,1% pada Juni, meningkat tipis dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 66,1%.
Di sisi lain, rasio cicilan terhadap pendapatan menurun dari 14,2% menjadi 13,4%. Sementara porsi pendapatan yang disimpan turun dari 19,6% menjadi 19,4%.
(RHG/dru) Next Article Konsumen RI Kian Pede, Ini Buktinya!
IKK sempat melambat memasuki tahun 2018, namun sejak memasuki bulan April 2018, IKK mulai menanjak hingga menyentuh puncaknya pada bulan lalu.
Secara bulanan (month-to-month/MtM), IKK bulan Juni 2018 mampu tumbuh sebesar 2,4%, jauh lebih baik dari capaian bulan Juni 2017 yang malah terkoreksi 2,78% MtM. Namun, secara tahunan (year-on-year/YoY), pertumbuhan bulan Juni 2018 yang sebesar 4,66% YoY, masih lebih rendah dari pertumbuhan Juni 2017 sebesar 7,18% YoY.
![]() |
"Peningkatan optimisme konsumen didorong oleh meningkatnya kedua komponen pembentuknya, yaitu Indeks Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK)," sebut laporan BI.
IKE pada Juni 2018 tercatat 120,8, meningkat 4,7 poin dari bulan sebelumnya. Hal ini ditopang oleh meningkatnya seluruh komponennya, terutama Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (durable goods) yang naik sebesar 5,9 poin menjadi 128,9.
Sementara, IEK periode Juni adalah 135,4, lebih tinggi dari capaian Mei sebesar 134,1. Menguatnya ekspektasi konsumen didorong oleh meningkatnya ekspektasi konsumen terhadap penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja pada 6 bulan mendatang.
Kenaikan penghasilan saat ini dan meningkatnya kebutuhan rumah tangga selama bulan puasa dan lebaran lantas mendorong konsumen untuk meningkatkan belanja. Hal ini terlihat dari rata-rata porsi pendapatan konsumen untuk belanja sebesar 67,1% pada Juni, meningkat tipis dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 66,1%.
Di sisi lain, rasio cicilan terhadap pendapatan menurun dari 14,2% menjadi 13,4%. Sementara porsi pendapatan yang disimpan turun dari 19,6% menjadi 19,4%.
(RHG/dru) Next Article Konsumen RI Kian Pede, Ini Buktinya!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular