
Stimulus Jepang Berlanjut, Rupiah Menguat 0,22% terhadap Yen
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
09 July 2018 14:44

Jakarta, CNBC Indonesia- Kurs rupiah bergerak menguat terhadap yen jepang pada siang ini. Penguatan ini dipicu oleh stimulus moneter yang akan terus dilanjutkan bank sentral Jepang, seiring tingkat inflasi yang masih rendah.
Pada Senin (9/7/2018) pukul 13:58 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 129,71. Rupiah menguat 0,22% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.
Namun penguatan itu belum mendorong harga jual yen turun di bawah Rp 130 di empat bank nasonal. Berikut data perdagangan di beberapa bank nasional hingga pukul 13:40 WIB:
Perekonomian Jepang yang belum sepenuhnya pulih membuat Bank of Japan (BoJ) melanjutkan stimulus moneternya. Haruhiko Kuroda, Gubernur BoJ menyatakan bank sentral akan tetap pada kebijakan moneter ultra akomodatif, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi negeri Sakura.
Salah satu indikator yang menjadi fokus BoJ adalah inflasi. Data Mei 2018 menyebutkan tingkat inflasi di Jepang hanya 0,7%, jauh di bawah target yaitu 2%. Tingkat inflasi di negara itu sempat mendekati target, tepatnya di pertengahan 2015 yaitu pada kisaran 1,5%.
Dengan kondisi inflasi yang masih rendah, BoJ berencana untuk terus melonggarkan kebijakan moneternya agar denyut nadi perekonomian lebih kencang. Kuroda sendiri berharap jika pelonggaran moneter dilanjutkan, maka tingkat inflasi bisa sesuai target.
Di sisi lain, pelonggaran moneter mendorong kenaikan peredaran yen di perekonomian. Hal ini menyebabkan nilai yen menjadi lebih murah sehingga nilainya turun.
Pelemahan yen merupakan hal positif bagi negara tersebut karena memperkuat daya saing ekspornya. Kondisi yen yang melemah mampu dimanfaatkan rupiah untuk bergerak menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Pukul 11:00, Rupiah Tertekan dan Melemah Ke Rp 14.435/US$
Pada Senin (9/7/2018) pukul 13:58 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 129,71. Rupiah menguat 0,22% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.
![]() |
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 126,91 | Rp 131,77 |
Bank BNI | Rp 126,58 | Rp 133,18 |
Bank BRI | Rp 129,90 | Rp 130,56 |
Bank BCA | Rp 126,77 | Rp 133,35 |
Salah satu indikator yang menjadi fokus BoJ adalah inflasi. Data Mei 2018 menyebutkan tingkat inflasi di Jepang hanya 0,7%, jauh di bawah target yaitu 2%. Tingkat inflasi di negara itu sempat mendekati target, tepatnya di pertengahan 2015 yaitu pada kisaran 1,5%.
Di sisi lain, pelonggaran moneter mendorong kenaikan peredaran yen di perekonomian. Hal ini menyebabkan nilai yen menjadi lebih murah sehingga nilainya turun.
Pelemahan yen merupakan hal positif bagi negara tersebut karena memperkuat daya saing ekspornya. Kondisi yen yang melemah mampu dimanfaatkan rupiah untuk bergerak menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Pukul 11:00, Rupiah Tertekan dan Melemah Ke Rp 14.435/US$
Most Popular