Faktor Cadangan Devisa, Yuan Unggul Lawan Rupiah

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
09 July 2018 11:27
Kurs rupiah bergerak melemah terhadap yuan pada pagi ini menyusul rilis data terbaru cadangan devisa Negeri Tiongkok.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah bergerak melemah terhadap yuan pada pagi ini. Pelemahan ini didorong oleh rilis data terbaru cadangan devisa Negeri Tiongkok. 

Pada Senin (6/7/2018), pukul 10.50 WIB, CNY 1 di pasar spot ditransaksikan pada Rp 2.163,94. Rupiah melemah 0,14% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Cadangan Devisa Berkebalikan, Yuan Unggul Lawan RupiahSumber: Reuters
Pelemahan ini belum cukup untuk mendorong harga jual yuan turun di bawah Rp 2.200. Berikut data perdagangan di beberapa bank nasional hingga pukul 10:30 WIB:
BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 2.072,00Rp 2.223,00
Bank BRIRp 2.089,60Rp 2.239,94
Bank BCARp 2.093,00Rp 2.222,00

The People's Bank of China (PBoC) merilis data terbaru cadangan devisa per Juni 2018. Posisi cadangan devisa berada di angka US$3,112 triliun atau naik US$1 miliar dibandingkan periode Mei 2018.
 

Di tengah meningkatnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, ada kekhawatiran bahwa ekspor China akan melambat. Namun pada faktanya, aktivitas ekspor pada masih mencatatkan kinerja yang meyakinkan. 

Per Mei 2018, ekspor masih tumbuh hingga 12,6%, melebihi ekspektasi pasar di kisaran 10%. Di sisi lain, Angka tersebut hanya turun tipis 0,01% dibandingkan bulan sebelumnya. 

Dari sisi impor, terdapat peningkatan signifikan. Pada periode tersebut, impor tumbuh 26%, lebih tinggi dari ekspektasi di kisaran 18,7%. Selain itu, angka tersebut pun lebih tinggi dari bulan sebelumnya yaitu 21,5%. 

Meski aktivitas impor jauh lebih tinggi, China masih mencatatkan surplus perdagangan. Data PBoC menunjukkan surplus perdagangan Mei 2018 mencapai US$ 24,92 miliar. Adanya surplus ini mendorong derasnya aliran valas dan mendorong kenaikan cadangan devisa. 

Sebaliknya, data Bank Indonesia (BI) per Juni 2018 menunjukkan cadangan devisa turun US$3,1 miliar ke US$119,8 miliar. Penurunan itu terjadi karena intervensi BI ke pasar dan juga defisit perdagangan.  

Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Juni 2018 menunjukkan Indonesia masih mencatat defisit US$1,52 miliar. Kondisi ini kontradiktif dengan apa yang terjadi di China, sehingga wajar jika yuan lebih perkasa di hadapan rupiah. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/gus) Next Article Intervensi China Berlanjut, Rupiah Melemah Lagi Terhadap Yuan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular