Rupiah Menguat, Investor Asing Masuk Lagi ke Pasar Saham

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
09 July 2018 10:53
Investor asing kini mulai masuk lagi ke pasar saham.
Foto: Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca mencatatkan jual bersih sebesar Rp 388 miliar di pasar saham pada hari Jumat kemarin (6/7/2018), investor asing kini mulai masuk lagi dengan nilai bersih sebesar Rp 6,4 miliar.

Saham-saham yang paling banyak diburu investor asing diantaranya: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 29,5 miliar), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk/INKP (Rp 28,7 miliar), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 6,5 miliar), PT Bukit Asam Tbk/PTBA (Rp 5 miliar), dan PT Pakuwon Jati Tbk/PWON (Rp 2,5 miliar).

Aksi beli investor asing dipicu oleh menguatnya nilai tukar rupiah. Sampai dengan berita ini diturunkan, rupiah menguat 0,21% di pasar spot ke level Rp 14.335/dolar AS. Ketika rupiah menguat, berinvestasi dalam aset berbasis rupiah memang menjadi menarik, lantaran ada potensi keuntungan kurs yang bisa diraup investor.


Mata uang Negeri Paman Sam memang sedang berada dalam posisi yang lemah, ditunjukkan oleh koreksi indeks dolar AS yang sebesar 0,17%. Pelemahan dolar AS dipicu oleh persepsi bahwa the Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga acuan hingga 4 kali pada tahun ini, seiring dengan data tenaga kerja yang kurang mendukung.

Teranyar, Kementerian Ketenagakerjaan AS melaporkan angka pengangguran periode Juni naik menjadi 4%. Padahal, konsensus memperkirakan angkanya akan tetap di level 3,8%. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian AS sejatinya belum panas-panas amat, sehingga the Fed tak perlu menaikkan suku bunga acuan hingga 4 kali.

Kemudian, dolar AS juga tertekan oleh memanasnya hubungan AS dengan Korea Utara. Akhir pekan lalu, Korea Utara mengatakan kunjungan oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo merupakan sesuatu yang patut disesali. Pernyataan itu keluar hanya beberapa jam setelah Pompeo mengakhiri pembicaraan dua hari dengan para pejabat senior Korea Utara.

Sebagai informasi, Pompeo terbang ke Pyongyang untuk mendiskusikan kejelasan tentang parameter kesepakatan denuklirisasi Semenanjung Korea yang disetujui oleh Donald Trump dan Kim Jong Un di Singapura sebulan lalu. Meski Pompeo sempat menyampaikan penilaian yang relatif positif sebelum beranjak pulang, Kementerian Luar Negeri Korut mengatakan AS mengkhianati semangat pertemuan bulan lalu dengan membuat tuntutan 'sepihak dan seperti gangster'.

Akibatnya, investor melepas dolar AS dan mengalihkannya ke dalam instrumen safe haven seperti Yen (menguat 0,02% terhadap dolar AS) dan Franc (menguat 0,15% terhadap dolar AS).
(ank/hps) Next Article Profit Taking Investor Asing Sulitkan IHSG Balik ke 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular