
Jaga Rasio Utang, INDY Selektif Ekspansi Usaha
Monica Wareza, CNBC Indonesia
04 July 2018 13:19

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indika Energy Tbk (INDY) menilai kondisi keuangan perusahaan di tahun ini relatif sehat meski rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) sebesar 2,24 kali. Rasio utang tersebut masih sehat, karena perseroan menggunakan dananya untuk ekspansi usaha yang berpotensi meningkatkan kinerja bottom line perusahaan.
Direktur Utama Indika Energi Arsjad Rasjid mengatakan, kondisi neraca keuangan perusahaan saat ini masih sehat dengan level utang tak terlalu besar jika dibanding dengan modal. Dia menilai perusahaan akan menjaga kondisi saat ini hingga akhir tahun.
"Sampai akhir tahun akan dijaga dengan kondisi bsaat ini masih sehat," kata Arsjad di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (4/7).
Selain itu, untuk tetap menjaga kondisi tersebut, dalam melakukan ekspansi perusahaan juga berhati-hati dan memastikan bahwa ekspansi tersebut tetap menghasilkan laba kotor (ebitda) untuk perusahaan.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan di akhir kuartal pertama tahun lalu, total liabilitas perusahaan bernilai sebesar US$ 2,56 miliar, sementara jumlah total ekuitas perusahaan sebesar US$ 1,18 miliar.
Sementara itu, jumlah utang berbunga perusahaan yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat bernilai sebesar US$ 42,92 juta, sedangkan total utang obligasi perusahaan senilai US$ 1,29 miliar.
(hps/hps) Next Article Harga Batu Bara Loyo, Saham Indika Kok Bisa Melesat?
Direktur Utama Indika Energi Arsjad Rasjid mengatakan, kondisi neraca keuangan perusahaan saat ini masih sehat dengan level utang tak terlalu besar jika dibanding dengan modal. Dia menilai perusahaan akan menjaga kondisi saat ini hingga akhir tahun.
"Sampai akhir tahun akan dijaga dengan kondisi bsaat ini masih sehat," kata Arsjad di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (4/7).
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan di akhir kuartal pertama tahun lalu, total liabilitas perusahaan bernilai sebesar US$ 2,56 miliar, sementara jumlah total ekuitas perusahaan sebesar US$ 1,18 miliar.
Sementara itu, jumlah utang berbunga perusahaan yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat bernilai sebesar US$ 42,92 juta, sedangkan total utang obligasi perusahaan senilai US$ 1,29 miliar.
(hps/hps) Next Article Harga Batu Bara Loyo, Saham Indika Kok Bisa Melesat?
Most Popular