
Analis: IHSG Berpotensi Menguat hingga Terkoreksi Wajar
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
04 July 2018 08:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 1,96% ke level 5.633 pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (3/7/18).
Pada perdagangan hari ini, Rabu (4/7/2018), para analis memperkirakan IHSG berpotensi untuk kembali menguat dalam konsolidasi wajar di tengah pergolakan harga komoditas, fluktuasi nilai tukar rupiah, dan isu perang dagang.
PT Indosurya Sekuritas menyatakan bahwa di tengah berbagai sentimen domestik dan regional tersebut dapat memberikan warna terhadap pergerakan IHSG hari ini dengan rata-rata pergerakan di level 5.591-5.888.
PT Binaartha Sekuritas memperkirakan kemungkinan terjadinya technical rebound pada perdagangan IHSG hari ini masih terbuka.
Hal tersebut ditandai dengan support pertama maupun kedua IHSG pada perdagangan kemarin di level 5.591-5.549, sedangkan resisten pertama maupun kedua pada perdagangan kemarin memiliki range di level 5.714-5.794.
Sementara itu, Bayu Pahleza dari PT Oso Manajemen Investasi melihat pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini cenderung turun, dengan probabilitas yang tinggi untuk melanjutkan koreksi dalam jangka menengah setelah IHSG keluar dari jalur tren bullish dengan ditandai tembusnya indeks ke level 5.700.
Adapun pertimbangan terkoreksinya IHSG adalah tidak ada sentimen positif yang dapat dicerna oleh investor. Sementara di sisi lain, kekhawatiran investor masih terfokus kepada Amerika Serikat (AS) yang terus memberi sinyal kesiapan untuk menghadapi perang dagang dengan China, kata Bayu.
Sentimen tersebut belum ditambah dengan sikap bank sentral AS, Federal Reserve/ The Fed, yang siap untuk menaikkan suku bunga acuannya hingga empat kali tahun ini. Hal itu akan menjadi stimulus penguatan greenback terhadap semua mata uang dunia, termasuk rupiah.
Saham-saham yang patut diperhatikan pada perdagangan hari ini, di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Indika Energy Tbk (INDY) hingga saham milik emiten media PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).
(prm) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Pada perdagangan hari ini, Rabu (4/7/2018), para analis memperkirakan IHSG berpotensi untuk kembali menguat dalam konsolidasi wajar di tengah pergolakan harga komoditas, fluktuasi nilai tukar rupiah, dan isu perang dagang.
PT Indosurya Sekuritas menyatakan bahwa di tengah berbagai sentimen domestik dan regional tersebut dapat memberikan warna terhadap pergerakan IHSG hari ini dengan rata-rata pergerakan di level 5.591-5.888.
Hal tersebut ditandai dengan support pertama maupun kedua IHSG pada perdagangan kemarin di level 5.591-5.549, sedangkan resisten pertama maupun kedua pada perdagangan kemarin memiliki range di level 5.714-5.794.
Sementara itu, Bayu Pahleza dari PT Oso Manajemen Investasi melihat pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini cenderung turun, dengan probabilitas yang tinggi untuk melanjutkan koreksi dalam jangka menengah setelah IHSG keluar dari jalur tren bullish dengan ditandai tembusnya indeks ke level 5.700.
Adapun pertimbangan terkoreksinya IHSG adalah tidak ada sentimen positif yang dapat dicerna oleh investor. Sementara di sisi lain, kekhawatiran investor masih terfokus kepada Amerika Serikat (AS) yang terus memberi sinyal kesiapan untuk menghadapi perang dagang dengan China, kata Bayu.
Sentimen tersebut belum ditambah dengan sikap bank sentral AS, Federal Reserve/ The Fed, yang siap untuk menaikkan suku bunga acuannya hingga empat kali tahun ini. Hal itu akan menjadi stimulus penguatan greenback terhadap semua mata uang dunia, termasuk rupiah.
Saham-saham yang patut diperhatikan pada perdagangan hari ini, di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Indika Energy Tbk (INDY) hingga saham milik emiten media PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).
(prm) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular