Analisis Teknikal

Membentuk Pola Hammer, BBRI Berpotensi Menguat

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
04 July 2018 07:58
Setelah diterpa koreksi beberapa hari terakhir, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terlihat menemukan celah pembalikan ke atas.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah diterpa koreksi beberapa hari terakhir, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) terlihat menemukan celah pembalikan ke atas menyusul terbentuknya pola palu (hammer) pada perdagangan kemarin.

Pada perdagangan Selasa (3/7/2018) saham BBRI ditutup pada level Rp 2.830 per unit (-0,70%) dengan nilai transaksi Rp 250 miliar, adapun investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 76 miliar.

Koreksi itu terjadi setelah Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan (current account deficit/ CAD) pada kuartal kedua tahun ini akan berada di atas 2,5% atau lebih tinggi dari CAD kuartal sebelumnya yang berada di angka 2,15% dari produk domestik bruto (PDB).

Proyeksi BI tersebut cukup mendapat perhatian para pelaku pasar di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun pada level 5.633 (-1.96%). Pasalnya, kondisi tersebut berpotensi mempengaruhi nilai tukar rupiah dan memicu kenaikan suku bunga acuan yang akan mempengaruhi kinerja perbankan.

Secara tahun berjalan (year to date/ YTD) saham BBRI sudah terkoreksi 22,04% atau lebih parah dibandingkan dengan koreksi indeks sektor keuangan yang sebesar 13,48%.

Selama sepekan kemarin, bank yang paling menguntungkan dengan nilai aset salah satu yang terbesar secara nasional itu menjadi saham yang paling tinggi nilai transaksinya sebesar Rp 2,76 triliun dengan volume sebanyak 971 juta unit saham.

Tim riset CNBC Indonesia merangkum potensi pergerakan saham BBRI dari kacamata teknikal untuk Anda sebagai berikut.

Membentuk Pola Hammer, BBRI Berpotensi MenguatSumber: Reuters
Dalam jangka menengah, BBRI terlihat bergerak menyamping (sideways), dengan area penghalang (resistance) pada level Rp 3.260 per unit dan area penopang (support) pada Rp 2.800.

Saham BBRI sempat menembus titik penopangnya (breakout support) pada perdagangan kemarin, tetapi situasi itu tidak bertahan sampai dengan penutupan sore, sehingga berakhir dengan koreksi tipis sebesar -0,7% atau turun 20 poin.


Penurunan tersebut membentuk pola palu (hammer) yang merupakan indikasi pola pembalikan (reversal) menuju tren pergerakan ke atas (uptrend) tetapi dengan kekuatan sinyal yang lemah.

Peluang penguatan juga terlihat dari indikator volume, di mana BBRI berpotensi memantul ke atas secara teknikal (technical rebound) karena penurunan harga saham kemarin tidak diikuti dengan aksi jual dalam volume yang besar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/prm) Next Article Saham BBRI Masih Tertekan Sepekan ke Depan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular