Koreksi Wall Street Jadi Kado Ulang Tahun AS

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
04 July 2018 06:23
Wall Street sempat menguat di sesi perdagangan hari Selasa setelah harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menembus level US$75 (Rp 1 juta) per barel.
Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks-indeks acuan Amerika Serikat (AS) berguguran pada sesi perdagangan hari Selasa (3/7/2018) akibat penurunan tajam yang dialami saham-saham teknologi serta kecemasan mengenai sengketa dagang AS dengan negara-negara besar lainnya yang masih menghantui para investor.

Dow Jones Industrial Average melemah 0,54% ke level 24.174,82 dengan saham Apple yang anjlok lebih dari 1,5%. S&P 500 terkoreksi 0,5% menjadi 2.713,22 dengan sektor teknologi yang tergelincir 1,4%. Sementara itu, Nasdaq Composite berkurang 0,9% menjadi 7.502,67 karena saham Micron dan Facebook yang jatuh masing-masing 5,5% dan 2,4%.

Dengan demikian, indeks-indeks tersebut mengakhiri catatan penguatan yang dicetak dalam tiga hari terakhir, CNBC International melaporkan.

Pasar saham AS ditutup lebih awal pada pukul 1 siang hari Selasa jelang libur 4 Juli untuk merayakan hari kemerdekaan Negeri Paman Sam.


Wall Street sempat menguat di sesi perdagangan hari itu setelah harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menembus level US$75 (Rp 1 juta) per barel untuk kali pertama sejak November 2014. Energy Select Sector SDPR Fund menanjak lebih dari 1,5% sebelum akhirnya ditutup menguat 0,5%.

Kecemasan mengenai perang dagang berkontribusi terhadap aksi jual yang terjadi jelang penutupan pasar didorong turun tajamnya saham-saham perusahaan yang sensitif terhadap isu perdagangan, seperti Boeing dan Caterpillar. Boeing terkoreksi 0,9% sedangkan Caterpillar turun tajam 1,8%.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump akan mengenakan tarif terhadap barang-barang China senilai sekitar US$34 miliar hari Jumat ini. Langkah itu diperkirakan akan memicu serangan balasan dari negara dengan perekonomian terbesar kedua dunia itu.

AS juga telah mendapat serangan balasan dari sekutu-sekutunya, seperti Meksiko, Kanada, dan Uni Eropa (UE), yang telah mengenakan bea masuk baru terhadap berbagai produk AS.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular