
Rupiah Keok Lawan Kurs Mayoritas Mitra Dagang Utama
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
03 July 2018 17:32

Jakarta, CNBC Indonesia- Kurs rupiah bergerak melemah terhadap mata uang mitra dagang utama nasional pada sore hari ini. Pelemahan ini didorong oleh proyeksi defisit transaksi berjalan dari Bank Indonesia (BI) pada kuartal II-2018.
Pada Selasa (03/07/2018) pukul 17:00 WIB, rupiah tidak berdaya terhadap mata uang 10 negara mitra dagang utama Indonesia:
Sumber: Reuters
Bank sentral memperkirakan defisit pada kuartal-II 2018 bisa di atas 2,5% dari produk domestik bruto (PDB), atau lebih tinggi dibandingkan dengan defisit pada kuartal-I yang hanya sebesar 2,15%.
"Kuartal dua memang ada akselerasi impor sehingga memang kami melihat transaksi berjalan di kuartal kedua bisa di atas 2,5% dan di bawah 3%," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di hadapan wartawan pada Selasa (3/7/2018).
Ditengah modal portfolio yang terus mengalir keluar dari Indonesia, membengkaknya CAD akan semakin menekan Neraca Perdagangan Indonesia (NPI). Pada kuartal-I kemarin, NPI membukukan defisit US$ 3,85 miliar, jauh lebih buruk dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni surplus US$4,51 miliar.
Akibatnya, investor pun berbondong-bondong melepas kepemilikan mereka di aset-aset berbasis rupiah. Di bursa saham hari ini, aksi jual oleh investor asing begitu mendominasi. Tercatat aksi jual mencapai Rp 534,87 miliar.
Jamu pahit yang diberikan oleh BI berupa kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin memang belum terasa. Menurut Gubernur BI, Perry Warjiyo, dampak kenaikan suku bunga acuan baru terasa beberapa waktu mendatang.
"Kenaikan bunga acuan ini jamu pahit. Di mana jamu pahitnya memang akan terasa beberapa waktu ke depan," kata Perry di Gedung BI, Selasa (3//7/2018).
Menurutnya, transmisi kenaikan BI 7-Day Reverse Repo Rate ke bunga deposito perbankan memakan waktu tiga hingga enam bulan sementara untuk bunga kredit bisa enam hingga sembilan bulan.
Dengan kondisi rupiah yang belum mendapat sentimen berarti, maka depresiasi pun tak teralakkan sehingga rupiah loyo terhadap mata uang negara-negara tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Rupiah Tergelincir Melawan Kurs 10 Mitra Dagang Utama
Pada Selasa (03/07/2018) pukul 17:00 WIB, rupiah tidak berdaya terhadap mata uang 10 negara mitra dagang utama Indonesia:
Mata Uang | Bid Terakhir | Change (%) |
Ringgit Malaysia | Rp 3.556 | -0,11 |
Dolar Singapura | Rp 10.521,12 | +0,23 |
Yuan China | Rp 2.160,94 | +0,31 |
Dolar Australia | Rp 10.628,88 | +0,75 |
Rupee India | Rp 209,35 | +0,10 |
Bath Thailand | Rp 433 | 0,00 |
Yen Jepang | Rp 126,11 | +0,34 |
Euro | Rp 16.776,74 | +0,12 |
Poundsterling | Rp 18.939,06 | +0,26 |
Dolar Amerika Serikat (AS) | Rp 14.375 | 0,00 |
Bank sentral memperkirakan defisit pada kuartal-II 2018 bisa di atas 2,5% dari produk domestik bruto (PDB), atau lebih tinggi dibandingkan dengan defisit pada kuartal-I yang hanya sebesar 2,15%.
"Kuartal dua memang ada akselerasi impor sehingga memang kami melihat transaksi berjalan di kuartal kedua bisa di atas 2,5% dan di bawah 3%," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di hadapan wartawan pada Selasa (3/7/2018).
Akibatnya, investor pun berbondong-bondong melepas kepemilikan mereka di aset-aset berbasis rupiah. Di bursa saham hari ini, aksi jual oleh investor asing begitu mendominasi. Tercatat aksi jual mencapai Rp 534,87 miliar.
Jamu pahit yang diberikan oleh BI berupa kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin memang belum terasa. Menurut Gubernur BI, Perry Warjiyo, dampak kenaikan suku bunga acuan baru terasa beberapa waktu mendatang.
"Kenaikan bunga acuan ini jamu pahit. Di mana jamu pahitnya memang akan terasa beberapa waktu ke depan," kata Perry di Gedung BI, Selasa (3//7/2018).
Menurutnya, transmisi kenaikan BI 7-Day Reverse Repo Rate ke bunga deposito perbankan memakan waktu tiga hingga enam bulan sementara untuk bunga kredit bisa enam hingga sembilan bulan.
Dengan kondisi rupiah yang belum mendapat sentimen berarti, maka depresiasi pun tak teralakkan sehingga rupiah loyo terhadap mata uang negara-negara tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Rupiah Tergelincir Melawan Kurs 10 Mitra Dagang Utama
Most Popular