
Diterpa Panasnya Perang Dagang, IHSG Dibuka Melemah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
03 July 2018 09:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,15% ke level 5.738,46. Panasnya sentimen perang dagang yang menerpa membuat rilis data inflasi yang positif tak mampu mengangkat kinerja bursa saham domestik.
Risiko perang dagang menyita perhatian investor pada pagi hari ini, pasca Uni Eropa dikabarkan siap mengenakan bea masuk baru bagi produk ekspor asal AS senilai US$ 300 miliar jika AS tetap bersikeras menerapkan ancamannya untuk menaikkan bea masuk bagi mobil-mobil asal Eropa.
Lebih lanjut, pada tanggal 6 Juli mendatang bea masuk baru bagi senilai US$ 34 miliar produk asal China akan mulai diberlakukan oleh AS. Negeri Panda pun sudah menyiapkan tarif balasan bagi produk-produk asal AS dengan nilai yang sama dan juga akan mulai berlaku pada 6 Juli.
Bahkan, ketakutan bahwa AS akan meninggalkan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) kembali mencuat. Penyebabnya adalah ancaman yang ditebar oleh Presiden Donald Trump kepada organisasi tersebut. Menurut Trump, WTO telah memperlakukan AS dengan sangat buruk.
"AS mendapatkan kerugian dari WTO. Kami belum merencanakan apa-apa untuk saat ini, tetapi jika mereka tidak memperlakukan kami dengan baik, maka kami akan melakukan sesuatu," tegas Trump seperti dikutip dari Reuters.
Beberapa waktu lalu, Axios melaporkan bahwa pemerintahan Trump tengah berencana membuat regulasi untuk bebas menaikkan bea masuk kapan saja dan menerapkan bea masuk khusus bagi negara tertentu. Dua aturan ini adalah pelanggaran mendasar di mata WTO.
(ank/hps) Next Article Ketegangan AS-China Memanas, Koreksi IHSG Berlanjut
Risiko perang dagang menyita perhatian investor pada pagi hari ini, pasca Uni Eropa dikabarkan siap mengenakan bea masuk baru bagi produk ekspor asal AS senilai US$ 300 miliar jika AS tetap bersikeras menerapkan ancamannya untuk menaikkan bea masuk bagi mobil-mobil asal Eropa.
Lebih lanjut, pada tanggal 6 Juli mendatang bea masuk baru bagi senilai US$ 34 miliar produk asal China akan mulai diberlakukan oleh AS. Negeri Panda pun sudah menyiapkan tarif balasan bagi produk-produk asal AS dengan nilai yang sama dan juga akan mulai berlaku pada 6 Juli.
"AS mendapatkan kerugian dari WTO. Kami belum merencanakan apa-apa untuk saat ini, tetapi jika mereka tidak memperlakukan kami dengan baik, maka kami akan melakukan sesuatu," tegas Trump seperti dikutip dari Reuters.
Beberapa waktu lalu, Axios melaporkan bahwa pemerintahan Trump tengah berencana membuat regulasi untuk bebas menaikkan bea masuk kapan saja dan menerapkan bea masuk khusus bagi negara tertentu. Dua aturan ini adalah pelanggaran mendasar di mata WTO.
(ank/hps) Next Article Ketegangan AS-China Memanas, Koreksi IHSG Berlanjut
Most Popular